AMBON, Siwalimanews – Presiden Joko Widodo meninjau langsung pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di RSUP dr. J Leimena yang diikuti oleh 270 warga Kota Ambon, Kamis (25/3) sekaligus menanda­tangani prasasti sebagai bentuk persemian rumah sakit tersebut.

Presiden yang didampingi Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri BUMN Erick Thohir, dan Gubernur Maluku Murad Ismail mengatakan, RSUD dr J Leimena yang sudah selesai tahun 2017 dan sangat besar ini diharapkan bisa memberikan pelayanan yang prima bagi masyarakat di Indonesia Timur terlebih khusus masyarakat Maluku.

“Kita harapkan ini akan memberi­kan layanan kesehatan yang prima untuk masyarakat di Indonesia ba­gian timur, utamanya di Provinsi Ma­luku, lebih khusus lagi untuk Kota Ambon,”harap Presiden Jokowi.

Presiden  berharap dengan kapa­sitas besar yang dimiliki RSUP dr. J. Leimena, kebutuhan fasilitas kese­hatan masyarakat di Maluku dapat terakomodir.

“Ini adalah rumah sakit yang sa­ngat besar, sehingga kita harapkan Indonesia Bagian Timur dapat dila­yani di RSUP dr. J. Leimena,” jelasnya.

Baca Juga: Lewerissa akan Dorong Elektrifikasi di Senayan

Sementara untuk vaksinasi, lanjut mantan Walikota Solo ini, dari laporan yang diterima Gubernur Maluku Murad Ismail, bahwa hingga kini terdapat 30 ribu warga Kota Ambon dan 116 ribu warga Provinsi Maluku yang telah divaksin.

Presiden berharap, program vak­sinasi bisa terus berproses sesuai dengan target,” Ini terus setiap hari berproses dan kita harapkan sesuai target nanti kita selesaikan,” kata presiden.

Usai peresmian RSUP Leimena, presiden dan rombongan meninjau pelaksanaan vaksinasi di Negeri Hitu, Kabupaten Maluku Tengah.

Presiden mengaku, partisipasi dan dukungan masyarakat yang me­nyambut dengan antusias program vaksinasi massal pemerintah patut diapresiasi.

Menurutnya, partisipasi dan du­ku­ngan tersebut akan menentukan keberhasilan program vaksinasi pe­merintah, sehingga masyarakat Indonesia nantinya dapat kembali beraktivitas dengan normal dan aman.

“Terima kasih atas dukungan dan dorongan bapak dan Ibu sekalian, karena sudah mau mengikuti program vaksinasi,” ucap Presiden sele­pas meninjau pelaksanaan vaksinasi massal di Kediaman Raja Hitu, Desa Hitu, Kabupaten Maluku Tengah, Ka­mis (25/3) seperti dilansir dari Cha­nel Youtube Sekretariat Presiden.

Pada kesmepatan itu, Presiden juga mengapresiasi pihak pelaksana vaksinasi setempat yang telah mengupayakan jalannya vaksinasi dengan lancar dan, yang terpenting, tetap menerapkan protokol keseha­tan secara ketat.

Presiden menilai, jika proses vak­sinasi yang telah berjalan dengan baik ini terus berjalan, maka target sasaran vaksinasi dan pembentukan kekeba­lan komunal ditengah mas­yarakat Indonesia dapat segera tercapai.

“Pagi hari ini saya melihat proses vaksinasi disini. Alhamdulillah berjalan dengan lancar. Saya lihat tata kelola manajemennya sudah rapi dan bagus. Kita harapkan ini terus dilakukan sampai nanti sesuai de­ngan target yang telah kita berikan,” ujar Presiden.

Di lokasi tersebut, direncanakan sebanyak 220 orang yang terdiri atas warga lanjut usia, tokoh agama dan masyarakat, serta pelayan pub­lik akan menerima suntikan dosis vaksinasi.

Dalam kunjungan kerja hari ini di Kota Ambon, Presiden juga menin­jau pelaksanaan vaksinasi lainnya yang digelar di Pelabuhan Yos Sudarso dan RSUP dr J Leimena.

Hadir dalam acara peninjauan vak­sinasi tersebut antara lain, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri BUMN Erick Thohir, dan Gubernur Maluku Murad Ismail serta Bupati Malteng Tusikal Abua.

270 Warga Ikuti Vaksin

Tercatat sebanyak 270 warga Kota Ambon mengikuti vaksinasi di RSUP Dr. J. Leimena Ambon, langsung disaksikan oleh Presiden RI, Joko Widodo.

“Presiden Joko Widodo di sela–sela kunjungan ke Kota Ambon meninjau vaksinasi kepada 270 orang di RSUP dr.J.Leimena,” jelas juru bicara satgas Covid-19 Kota Ambon, Joy Adeiaansz dalam rilis yang diterima Siwalima, Kamis (25/3).

Adriaansz mengungkapkan, de­ngan adanya penambahan jumlah orang yang melakukan vaksinasi tentu saja data penerima vaksin semakin meroket dari sebelumnya yang berjumlah 19.533 orang.

Dirinya mengingatkan kepada penerima vaksin, untuk tetap meng­ikuti suntikan vaksin dosis kedua yang dilaksanakan 28 hari setelah suntikan pertama bagi lansia, dan 14 hari bagi usia 18-59 tahun.

Terkait edaran dari kementerian kesehatan Nomor HK.02.02/I/653/2021 tentang Optimalisasi Pelaksa­naan Vaksinasi Covid-19, dimana untuk alternatif interval penyunti­kan dosis pertama dan kedua yaitu 28 hari untuk populasi usia 18-59 tahun, dijelaskan, alternatif ini dapat dipilih dalam pelaksanaan kegiatan vaksinasi yang menyasar populasi dewasa maupun lansia secara bersa­maan.

“Pada saat usai divaksin, ada arahan dari petugas untuk mengikuti suntikan vaksin kedua di puskesmas yang telah ditunjuk. Informasi ini juga disampaikan via sms dari nomor 1199. Untuk itu, terkait dengan edaran ini, kita yang berada di daerah tetap berkoordinasi dan mengikuti petunjuk dari pusat,”bebernya.

Kata dia, meski tingkat keperca­yaan masyarakat terhadap proses vaksinasi semakin baik, dan banyak yang telah melaksanakannya pula, tak menutup kemungkinan bahwa penularan masih saja terjadi.

Oleh sebab itu, Adriaansz tetap meminta masyarakat untuk mau mentaati protokol kesehatan baik yang telah melakukan vaksinasi atau yang belum melakukan penyuntikan sama sekali. “Walau sudah divaksin, tetap ada resiko terpapar covid 19. Sebab itu jangan pernah lengah, tetap laksa­nakan protokol keseha­tan,” pung­kasnya.

Untuk diketahui, yang mengikuti vaksinasi dari berbagai unsur yaitu, pedagang, warga lanjut usia, tokoh agama, supir angkutan kota, kemudian pelayan publik, Atlit dan calon jemaah haji lansia. (S-39/S-52)