Tiga Mahasiswa Tewas Tenggelam di Pantai Sopapei
AMBON, Siwalimanews – Sedikitnya tiga mahasiswa Politeknik Negeri Ambon harus kehilangan nyawa akibat terbawa arus ombak Pantai Sopapei, Negeri Suli, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Malteng, Sabtu (20/2) sekitar pukul 16.00 WIT.
Korban yang tewas tenggelam yakni Erenst Herman Susanto (19), warga Negeri Halong RT 009/003 Kecamatan Baguala Kota Ambon. Adrianus Wahi (22), warga Negeri Latta RT.001/001. Kecamatan Baguala Kota Ambon dan Cliver Eduard Wattimena (19) warga Kelurahan Benteng RT.002/001 Kecamatan Nusaniwe Kota Ambon.
Informasi yang dihimpun dari pihak kepolisian menyebutkan, peristiwa berawal dari para mahasiswa yang berjumlah 21 orang merupakan Fakultas Elektro Prodi Listrik semester satu itu melakukan rekreasi di objek wisata Pantai Sopapei kawasan Negeri Suli Kecamatan Salahutu Kabupaten Malteng usai melaksanakan ujian akhir semester.
Setibanya di tempat kejadian perkara (TKP), kondisi laut tenang dan tidak bergelombang. Sekitar Pukul 13.30 Wit, para korban turun ke dalam laut posisi kedalaman air ukuran pinggang orang dewasa.
Pukul 14.20 WIT, beberapa dari mahasiswa itu naik ke darat membakar ikan dan makan. Selanjutnya pukul pukul 15.00 WIT, 14 orang mahasiswa turun ke laut dan berenang, sedangkan 8 orang lainnya memilih di darat sambil menikmati suasana pantai.
Baca Juga: Tempat Penyimpanan Vaksin Dikawal Personil Brimob14 orang itu asik menikmati air laut dan terus menuju ke bagian tengah laut dengan kedalaman sekitar pinggang orang dewasa. Tiba-tiba mereka dikagetkan satu gulungan ombak besar dan menutupi seluruh tubuh belasan mahasiswa itu.
Terdengar suara minta tolong dari belasan mahasiswa itu. Ada diantara mereka yang berupaya menolong, tetapi terhalang derasnya gelombang dan arus sehingga sebagian berinisiatif untuk kembali ke tepi pantai.
Sedangkan yang lainnya berupaya untuk menolong rekan mereka. Namun nasib berkata lain, tiga korban itu saat mendapat pertolongan dalam posisi sudah tenggelam. Saat dibawa ke darat kondisi para korban sudah mengeluarkan busa/skoin dari dalam mulutnya. Para mahasiswa ini mengambil inisiatif membawa korban ke Rumah Sakit Otto Kyuuk untuk mendapat perawatan medis.
Sayangnya nyawa mereka tidak bisa ditolong alias meninggal dunia. Kasubbag Humas Polresta Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease, Iptu Izaak Leatemia membenarkan peristiwa itu.
“Iya benar terjadi kecelakaan laut, dimana tiga mahasiswa tewas tenggelam. Keluarga telah mengikhlaskan kepergian para korban,” ujar Leatemia melalui telepon selulernya Sabtu (20/2) lalu. (S-32)
Tinggalkan Balasan