AMBON, Siwalimanews – Gugus tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Ambon terus melacak jejak pasien kasus 15 positif Covid-19. Selama tiga hari, su­dah 650 warga yang ditracking.

Pada hari Selasa (28/4) sebanyak 253 warga ditrac­king. Kemudian Rabu (29/4) 181 orang, dan pada Kamis (30/4) 216 orang. Sehingga total warga sudah ditracking seba­nyak 650 orang.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Ambon, Wendy Pelupessy menga­kui, dari ratusan orang yang tracking, dan dilakukan rapid test ada yang positif terpapar Covid-19. Namun belum bisa diumumkan pihaknya, karena harus menunggu hasil  uji swab dari laboratorium.

“Memang benar ada yang positif setelah dua hari ini dan kami telah melakukan langkah selanjutnya namun belum dapat kami informasi­kan, sebab harus menunggu hasil swab dulu,” kata Pelupessy kepada Siwalima, melalui telepon seluler­nya, Kamis (30/4).

Ia menambahkan, tracking akan terus dilakukan untuk memutuskan mata rantai penyebaran Covid-19 di Kota Ambon.

Baca Juga: Warga Rumahtiga Protes

“Jadi tracking itu tidak akan berakhir, kami akan terus melakukan­nya guna untuk memutuskan mata rantai penyebaran Covid-19 di Kota Ambon,” ujarnya.

Hal yang sama juga diungkapkan Juru Bicara Gugus Tugas Percepa­tan Penanganan Covid-19 Kota Ambon, Joy Adriansz ketika dihubu­ngi Siwalima, Jumat (1/5).

“Jadi langkah tersebut akan terus dilaksanakan guna untuk memutus­kan mata rantai penyebaran di te­ngah masyarakat Kota Ambon,” ujarnya.

Adriansz juga mengakui, dari hasil tracking tersebut ada yang ditemukan positif terpapar Covid-19 berdasarkan hasil rapid test. Namun tidak bisa diumumkan kepada masya­rakat, agar tidak menimbulkan kebingungan mengenai hasil positif melalui rapid test dan swab test.

“Kita masih melanjutkan tracking hari ini, sehingga memang belum ada informasi lebih lanjut. Untuk hasil positif memang ada setelah rapid test, namun kami belum mengu­mumkan, pengumuman baru akan diberitahukan setelah hasil swab agar tidak timbul kebingungan di masyarakat,”  jelasnya.

Ia menghimbau warga untuk tidak keluar rumah untuk hal yang tidak penting. Apabila diharuskan keluar, diharapkan untuk menggunakan masker.

Seperti diberitakan, pasien 15 yang  terkonfirmasi positif corona se­mentara dirawat di Rumah Sakit Tentara (RST) Tk II Dr JA Latumeten Ambon.

Pasien 15 adalah pelaku perjala­nan dari Makassar. Tiba di Ambon tak  lama kemudian, ia mengeluh sakit, dan memeriksakan diri ke RST. Saat diperiksa dan dilakukan rapid test, ia positif virus corona. Ke­mudian swabnya diambil dan dikirim ke Balai Teknik Kesehatan Ling­kungan dan Pengendalian Penyakit Ambon.  Hasil uji lab, ia juga positif terinfeksi virus mematikan itu. (Mg-6)