Terpanggil Jadi Berkat bagi Banyak Orang
Lebih Dekat dengan Calon Rektor UKIM, DR Melkhianus Hendrik Pentury, SPi, MSi
Menjadi berkat bagi banyak orang tidaklah semudah yang diucapkan, karena harus melangkah dan mengambil tindakan nyata, apalagi menjadi pemimpin pada perguruan tinggi swasta. Universitas Kristen Indonesia Maluku (UKIM) merupakan perguruan tinggi milik Gereja Protestan Maluku yang harus tampil sebagai perguruan tinggi yang unggul di bidang IPTEK, berkebajikan dan berdayaguna demi kesejahteraan masyarakat kepulauan.
Lalu bagaimana mewujudkannya? Berikut ini nukilan wawancara Wartawan Siwalima, Febby Koenoe dengan Calon Rektor UKIM, DR Melkhianus Hendrik Pentury, SPi, MSi, pria berkelahiran Ambon, 19 Maret 1970, di kediamannya, Bukit Lateri Indah, akhir pekan kemarin.
Apa motivasi Anda ingin mencalonkan diri sebagai Rektor UKIM ?
Sebagai salah satu kandidat yang ada dalam sistem kepemimpinan yang sekarang ini yaitu sebagai Wakil Rektor I, saya merasa terpanggil melanjutkan pengembangan UKIM ke depan. Jadi bukan ambisi untuk menjadi rektornya tetapi bagaimana keterpanggilan kami untuk membangun UKIM yang lebih baik dengan meneruskan apa yang telah dikerjakan oleh rektor sebelumnya. Itu yang menjadi panggilan kami, dan kami melihat bahwa ada dasar-dasar yang telah diletakan dengan baik oleh kepemimpinan yang sekarang atau yang akan berakhir dan panggilan saya untuk bagaimana mempertahankan dan melanjutkan itu demi UKIM yang unggul, demi kesejahteraan semua orang yang mengabdi di UKIM, itu menjadi panggilan saya untuk menjadi berkat bagi semua orang yang mengabdi di sana, dengan tentu apa yang menjadi kerinduan ini biarlah Tuhan yang menentukan dan mengabulkannya.
Bagaimana cara Anda setelah terpilih sebagai rektor nantinya untuk mengembangkan UKIM sebagai perguruan tinggi yang unggul di bidang IPTEK, berkebajikan dan berdayaguna demi kesejahteraan masyarakat kepulauan ?
Baca Juga: Pemda Aru Diminta Bentuk Pokjanal PosyanduMengembangkan UKIM sebagai perguruan tinggi yang unggul di bidang IPTEK, berkebajikan dan berdayaguna demi kesejahteraan masyarakat kepulauan merupakan visi saya sebagai calon Rektor UKIM periode 2021-2025, dimana visi dan misi saya akan didasarkan pada empat indikator perguruan tinggi yaitu indikator kinerja, indikator proses, indikator ouput dan indikator outcome, yang akan dijabarkan pada empat bidang yakni bidang akademik, bidang kemahasiswaan, bidang administrasi umum dan keuangan serta sistem informasi dan perencanaan.
Lalu apa misi Anda mencalonkan diri sebagai Rektor UKIM ?
Misi saya ada lima yaitu satu, menghasilkan lulusan yang mengusai IPTEK unggul yang berdaya saing tinggi yang bermanfaat bagi kemanusiaan. Kedua, menyelenggarakan kegiatan akademik dan kemahasiswaan yang bermutu dan dijiwai dengan nilai kepribadian yang matang berdasarkan iman, kebajikan, pengetahuan, penguasaan diri, ketekunan, kesalehan dan kasih. Ketiga, meningkatkan kegiatan riset dosen dan mahasiswa serta pengabdian masyarakat sebagai wujud inovasi dan wadah aplikasi ilmu pengetahuan dan mendekatkan institusi dan masyarakat. Keempat, membangun jaringan dan kemitraan dengan perguruan tinggi unggul dalam menerapkan kurikulum Merdeka belajar kampus merdeka, agar tercipta sumber daya manusia, yang unggul di era disrupsi global. Kelima, meningkatkan penggunaan teknologi digital serta terlaksananya Tridharma Perguruan Tinggi.
Untuk meningkatkan kualitas UKIM khusus di bidang akademik, apa saja yang akan Anda lakukan bila terpilih ?
Untuk bidang akademik itu ada empat yaitu, pertama, bagaimana meningkatkan sumber daya manusia di UKIM targetnya adalah jumlah dosen yang berpendidikan S3 harus ditingkatkan jadi kita menyekolahkan dosen-dosen sesuai dengan kebutuhan program studi. Jadi jika dilihat dari kebutuhan program studi maka prodi mana yang harus ditambahkan maka kita sekolahkan tetapi kedepan kita harus menyekolahkan dosen-dosen pada prodi keperawatan karena kami berencana untuk membuka program Ners Keperawatan. Kedua, bagaimana meningkatkan pangkat fungsional atau jabatan fungsional dosen, karena kita masih kekurangan pangkat lektor kepala dan guru besar dan kita upayakan agar kemungkinan mereka bisa menulis di jurnal internasional bereputasi supaya mempercepat pengusulan lektor kepala dan guru besar bahkan memberikan insentif bagi para dosen yang telah mempublikasikan artikelnya di jurnal internasional bereputasi. Ketiga, rasio mahasiswa dan dosen, jadi memang kita terus berupaya untuk terus meningkatkan jumlah mahasiswa ukim karena ini juga target kita agar jumlah mahasiswa dan dosen kita tidak melebihi atau tetap sama satu berbanding 30 untuk eksata dan satu berbanding 45 untuk non eksata bagi perguruan tinggi swasta. Keempat, jumlah dosen yang bekerja di industri dan ada beberapa dosen yang kami dorong untuk bersertifikasi industri supaya ketika mereka terjun ke dunia industri mereka dapat dipakai, dimana dosen-dosen di Fakultas Teknik telah banyak terpakai di dunia industri dan diharapkan jumlah ini akan terus meningkat.
Sampai saat ini, UKIM masih berakreditasi B. Langkah apa yang akan Anda lakukan setelah menjadi rektor agar UKIM berakreditasi A ?
Memang saat ini, akreditasi institusi itu B dan target kita untuk empat tahun kedepan kita akan tingkatkan menjadi akreditasi unggul atau akreditasi A, tentunya kita harus meningkatkan terlebih dahulu akreditasi prodi, dimana ada prodi-prodi yang akreditasinya baik sekali tetapi gemuk artinya nilainya diatas 340 sampai 350 karena untuk akreditasi unggul itu nilainya mencapai 361 keatas dan kalau kita bisa mencapai itu maka otomatis kita akan berupaya untuk meningkatkan akreditasi perguruan tinggi atau institusi, dengan cara meningkatkan kualitas kurikulum, kualitas SDM, meningkatkan kualitas sarana dan prasarana, penelitian dan pengabdian serta sistem pengelolaan kampus.
Kita ketahui sampai sekarang pandemi Covid-19 belum juga berakhir, bagaimana strategi Anda agar mahasiswa dan para dosen tetap bertahan dalam kondisi pandemi Covid-19 ini ?
Yang terpenting dan yang terutama adalah mahasiswa harus tetap mendapatkan proses pembelajaran dimasa pandemi Covid-19, sehingga sistem pembelajaran secara daring ini harus tetap berlangsung dimasa pandemi Covid-19 dan ini akan kita upayakan. Kalau memang pandemi ini akan berakhir maka kita akan melakukan pembelajaran secara tatap muka maupun online dan hal ini tidak bisa dihindari sehingga semua perangkat akan kita siapkan termasuk perangkat IT. Harapannya, dosen dan mahasiswa dapat difasilitasi untuk pulsa data kemudian perangkat-perangkat yang lain juga disiapkan sehingga mereka bisa menggunakannya. Itu yang menjadi target supaya proses pembelajaran tetap berjalan tetapi diupayakan agar ada kombinasi hybread maupun branded sehingga mahasiswa tidak kehilangan mata kuliahnya.
Ketika menjadi rektor nantinya, bagaimana cara Anda membuat UKIM berkembang menjadi kampus Mendeka Belajar Kampus Mendeka yang merupakan implementasi dari kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim ?
Salah satu kebijakan menteri itu antara lain memberikan hak belajar tiga semester liuar prodi kepada mahasiswa sebagaimana diatur dalam Permendikbud Nomor 3 tahun 2020, dimana akan ditingkatkan jumlah prodi untuk bekerja sama dengan dunia industri dan dunia usaha. Itu harga mati yang harus dilakukan oleh universitas yang mau berkembang dan maju terus kemudian prodi melakukan Mendeka Belajar Kampus Mendeka dan kami dorong agar mahasiswa atau prodi menjalankannya karena sampai saat ini baru tiga prodi yang menjalankan dan harapannya diperiode kami semua prodi bisa menjalankannya.
Salah satu indikator peningkatan kualitas perguruan tinggi adalah menjadikan prodi bersertifikasi internasional. Bila jadi rektor, langkah apa yang akan dilakukan agar seluruh prodi di UKIM bersertifikasi internasional ?
Ini adalah indikator kerja output dimana pada jumlah artikel ilmiah yang terindeks per dosen. Jadi dosen diharapkan menghasilkan publikasi ilmiah pada jurnal terakreditasi ilmiah sehingga itu juga dapat meningkatkan kualitas perguruan tinggi termasuk didalamnya adalah bagaimana dosen dan mahasiswa diarahkan menghasilkan penelitian-penelitian. Jadi bukan dosen saja tetapi melibatkan mahasiswa untuk melakukan riset maupun penelitian. Jumlah prodi yang bersertifikat internasional, ini salah satu indikator yang berat dan harus diupayakan, kita mau unggul dan bersaing secara nasional maupun internasional salah satu yang harus dikejar adalah jumlah prodi yang bersertifikat internasional.
Inovasi apa yang akan Anda lakukan agar hasil riset dari para dosen dan mahasiswa dapat dimanfaatkan oleh masyarakat ?
Kita akan berupaya agar hasil riset ini tidak mati tetapi bagaimana bisa bermanfaat bagi masyarakat di Maluku dan semua orang bisa memanfaatkan hasil riset itu sehingga kita harus meningkatkan jumlah asistasi artinya hasil riset dari para dosen dan mahasiswa bisa dimanfaatkan oleh para riset yang lain, atau mereka mengutip atau mengasitasi apa yang telah dilakukan oleh dosen dan para mahasiswa dalam risetnya. Kalau semakin tinggi maka nilainya semakin baik. Memang perlu kerja keras dan kami akan mensuportnya dengan memberikan dana insentif bagi dosen-dosen yang berupaya untuk meningkatkan patennya, termasuk kinerja pengabdian masyarakat, ini yang sangat penting juga untuk harus dilakukan mengingat salah satu Tridharma perguruan tinggi adalah pengabdian masyarakat sehingga hasil-hasil riset-riset harus dimanfaatkan sebagai wujud pengabdian kepada masyarakat bahkan para dosen dan mahasiswa juga diharapkan dapat membantu masyarakat dalam memberikan pelatihan, pendampingan dan sebagainya.
Dalam dunia pendidikan, peningkatan kualitas dan SDM sangat dibutuhkan tetapi kesejahteraan dosen dan karyawan juga sangat penting. Bagaimana cara Anda untuk meningkatkan kesejahteraan dosen dan karyawan jika nantinya Anda terpilih sebagai rektor ?
Untuk peningkatan kesejahteraan dosen dan para karyawan, ada beberapa hal yang perlu ditingkatkan, kita berupaya untuk membiayai dosen-dosen yang telah melakukan study lanjut maupun yang akan melakukan study lanjut juga, kita upayakan melalui bantuan bea siswa pemerintah tetapi juga bantuan melalui UKIM kemudian kita menata birokrasi keuangan agar lebih akuntabel, transparan kemudian upaya peningkatan kesejahteraan dengan mengalokasikan sebagian dana untuk dana pensiun dosen dan karyawan. Termasuk kenaikan gaji secara rutin itu memang harus dikoordinasikan dengan MPH Sinode GPM. (*)
Tinggalkan Balasan