NAMLEA, Siwalimanews – Kapolres Pulau Buru AKBP Nur Rahman  memimpin jalannya evakuasi 200  pekerja bendungan Waeapo akibat terjebak banjir dilokasi pembangunan bendungan tersebut, Rabu (31/5).

Banjir yang terjadi pada pukul 15.00 WIT dilokasi pembangunan bendungan di Desa Wapsalit, Kecamatan Lolongquba, Kabupaten Buru itu terjadi setelah daerah itu diguyur hujan deras sejak, Selasa (30/5) kemarin dan puncaknya mulai terasa pada malam hari dan air sungai mulai meluap pada Rabu pagi tadi.

“Telah dilakukan evakuasi terhadap pekerja bendungan dan logistik yang terjebak banjir akibat luapan Sungai Waeapo,” jelas kapolres sebagaimana disampaikan Kasie Humas Polres Buru kepada wartawan.

Ratusan karyawan bendungan ini terjebak karena hujan deras yang mengakibatkan jembatan belli yang digunakan selama ini terbawa arus sungai Waeapo.

Sebelumnya saat memimpin apel untuk melakukan evakuasi Kabag Ops Polres Pulau Buru AKP Uspril W Futwembun dalam arahannya kepada tim SAR gabungan yang terdiri dari personel Polres, personel SAR Namlea, Tim Balai Wilayah Sungai Maluku dan Tim Pembangunan Bendungan Waeapo meminta agar saat bertindak harus menggunakan alat pengaman yang sudah disediakan.

Baca Juga: Polisi Tetapkan 8 Tersangka di Kasus Pengadaan Kapal SBB

“Evakuasi orang, barang dan logistik dengan sebaik-baiknya dan utamakan keselamatan dalam bertindak,” ucap Uspril.

Ia juga, mengarahkan agar  tali diarahkan ke seberang sungai dengan menggunakan drone yang nantinya diikat pada excavator yang berada di seberang sungai. Tim SAR gabungan juga diberi petunjuk untuk menggunakan spead karet yang terikat dengan tali guna mengevakuasi pekerja yang ingin kembali dan memberikan bahan sembako untuk pekerja yang memilih bertahan di seberang.

“Diseberang sungai Waeapo terdapat sekitar 200 karyawan yang akan dievakuasi. Selain mengevakuasi tim juga menyeberangkan bahan logistik untuk karyawan yang memilih bertahan di seberang sungai,” tuturnya.(S-15)