AMBON, Siwalimanews – Seni bela diri tarung derajat bakal dijadikan salah satu mata pelajaran ekstra kurikuler di SD Negeri 10 Ambon tepatnya di kompleks persekolahan PDK.

“Kami menerima olahraga ini dengan senang hati masuk ke sekolah kami, bahkan olahraga bela diri Tarung Derajat ini kami akan masukan dalam mata pelajaran ekstra kurikuler,” kata kepala SD Negeri 10 Ambon  John Sopacua disela-sela sosialisai olahraga Tarung Derajat kepada para orang tua di aula sekolah tersebut, Sabtu (3/9).

Untuk itu, Sopacua minta para orang tua untuk mewujudkan hal itu dengan meminta orang tua agar dapat memasukan anak-anak mereka sebagai atlet Tarung Derajat.

“Saya sejak awal tertarik dengan olahraga ini, Saya akan jadikan olahraga ini di SDN 10 sebagai olahraga prestasi bagi para siswa,” ucap Sopacua.

Salah satu orang tua siswa yang anaknya telah resmi mendaftar sebagai atlet Tarung Derajat, Billy de Wanna mengaku, dirinya tertarik.

“Saya ingin anak perempuan dibekali dengan ilmu bela diri dan berharap anaknya dapat berpretasi di cabang olahraga bela diri ini di masa mendatang nanti,” ujarnya

Sementara itu, Ketua Bidang Pembinaan Prestasi Pengprov Kodrat Maluku Daud Lambiombir dalam sosialisasi itu mengatakan, setiap atlet Tarung Derajat, akan dibina untuk menjadi pribadi yang disiplin dan mandiri dan tangguh.

“Dalam pelatihan Tarung Derajat juga ada tahapan dan porsi per usia. Jadi orang tua tidak perlu kuatir atau takut anaknya dilatih tarung derajat, sebab  yang terlihat olahraga bela diri merupakan olahraga keras yang mengandalkan fisik,” jelas Daud yang juga kepala pelatih Tarung Derajat Maluku.

Daud dalam sosialisi itu juga menunjukan beberapa teknik dalam olahraga itu bersama dengan tiga atlet terbaik Tarung Derajat Maluku yang disaksikan oleh pihak sekolah, orang tua maupun siswa.

Ditempat yang sama Ketua Harian Kodrat Maluku Dominggus Jotlely menjelaskan, olahraga Tarung Derajat bukan semata-mata dipelajari untuk menjaga diri, namun sebagai olahraga prestasi.

Pasalanya, sejak tahun 1997 Tarung Derajat telah menjadi olahraga resmi yang dipertandingkan PON. Untuk itu, Pengprov Kodrat Maluku saat ini mulai melakukan pembinaan dan mencari bibit-bibit baru untuk menjadi atlet Tarung Derajat sejak usia dini.

“Untuk SD 10 saat ini sudah final untuk buka satuan latihan (Satlat) disini, bahkan, puluhan siswa sudah mendaftarkan diri, sebab jadwal latihan juga pihak sekolah sudah ditetapkan yakni, setiap hari Selasa, Kamis dan Sabtu, pukul 16.30 WIT. Latihan perdana akan dimulai nanti setelah HUT Kota Ambon ke 447 PADA 7 September nanti,” ungkap Jotlely.

Jotlely mengaku, dengan adanya Satlat di SDN 10, maka SD ini merupakan sekolah dasar pertama di Kecamatan Sirimau yang membuka Satlat sedangkan untuk di Kecamatan Teluk Ambon ada di SDN 1 dan 2 Desa Poka.

“Untuk target berikutnya, kita dari Pengprov Kodrat Maluku akan menyasar beberapa SD di Kecamatan Nusaniwe, Baguala dan Leitimur Selatan, sehingga 5 kecamatan yang ada di kota ini semuanya miliki satlat usia dini,” ucapnya.

Kedepan tambah Jotlely, dengan jumlah satlat yang semakin meningkat ini, maka Pengprov Kodrat Maluku dipastikan akan menggelar kejuaraan lokal usia dini di Kota Ambon, untuk mencari bibit atlet agar dibina sejak usia dini. (S-06)