AMBON, Siwalimanews – Sejumlah Supir angkutan kota mengancam melakukan aksi mogok  jika Pemerintah Kota Ambon tidak menepati janji untuk menaikkan tarif  angkot.

Supir angkot Laha Welem mengatakan rencana kenaikan tarif angkot itu wajar untuk kesejahteraan hidup.

“Kami para supir yang tentu senang jika pemerintah kota Ambon menepati janjinya menaikkan tarif angkot ,” katanya kepada Siwalima, Senin (30/8).

Jika Walikota Ambon, Richard Louhenapessy tidak menepati janji menaikkan tarif angkot maka akan ada aksi lanjutan yang akan dilakukan oleh Ratusan Supir Angkutan di Kota Ambon.

Supir Angkot Talake, Budiman mengungkapkan, saat ini kan terjadi kelangkaan Premium sehingga jatah dikurangi bahkan  mengharuskan mereka beralih ke BBM jenis Pertalite.

Baca Juga: Akademisi: Panja Harus Serius Bahas Masalah RSUD Haulussy

“Kalau kita terus-terus dibuat seperti ini ,jatah dikurangi dan tidak ada solusi dari pemerintah Kota Ambon, maka kita akan tunjukkan sikap tegas untuk walikota Ambon,” tuturnya.

Supir angkutan Latuhalat Benny juga mengatakan apa yang menjadi janji dari pemerintah kota untuk menaikan tarif, seharusnya di lakukan supaya tidak menggangu aktivitas masyarakat.

“Jangan salahkan kami jika ada aksi-aksi lanjutan kami hanya kesal dengan berbagai kebijakan yang merugikan kami sebagai supir angkot, “ teriaknya.

Supir angkutan  Ahuru,   Jemy  mengaku pemerintah kota harus berani mengambil keputusan untuk kesejahteraan para supir.

“Jangan kami dikorbankan untuk terus-terus, namun kami tidak diperhatikan malahan kami yang kesusahan dengan aturan-aturan yang dibuat saat ini semenjak PKM, PSBB dan hingga saat ini PPKM Level 3” katanya kesal.

Supir Kudamati, Benno juga mengatakan, Pemkot Ambon harus bisa mengako­modir apa yang menjadi tuntutan kami. “Jangan hanya saat bicara dan disaksikan banyak orang saat rapat dengan DPRD tetapi komitmen untuk menepatinya itu yang kami inginkan,” katanya. (S-51)