Tak Mau Diswab, Ratusan PNS Buru Menghilang
NAMLEA, Siwalimanews – Ratusan PNS di lingkup Pemkab Buru memilih menghilang alias kabur dari kantor karena tidak mau diswab test.
Aksi kabur PNS terjadi sekitar pukul 11.00 WIT, Senin (28/9) pada beberapa instansi diantaranya, bagian sekretariat bupati, Dinas Koperasi dan UKM, PPKAD dan Badan Kepegawaian Daerah.
Para pegawai rame-rame lari meninggalkan ruang kerja mereka, saat dua mobil ambulance dan tim kesehatan yang hendak melakukan swab tiba di lokasi.
Akibatnya, rencana swab dikalangan PNS gagal total. Melihat para pegawai kabur, tim kesehatan akhirnya kembali ke posko Satgas Covid 19 dengan tangan hampa.
Pantauan Siwalima di Kantor Bupati Buru sebelum kedatangan tim kesehatan, aktivitas para pegawai terlihat berjalan normal, namun saat diketahui tim kesehatan tiba dengan tujuan untuk melakukan swab, para pegawai ini memilih kabur.
Baca Juga: Golkar Minta Penjabat Bupati Pertimbangkan Rencana Perombakan BirokrasiSikap ratusan pegawai yang yang memilih kabur dan tak mau menjalani test swab ini tak diketahui oleh Bupati, Ramly Umasugi, sebab saat itu bupati sementara menerima Kepala BPN Buru yang menyerahkan sejumlah sertifikat tanah milik pemkab.
Usai penyerahan sertifikat sekitar pukul 11.00 WIT, sejumlah wartawan yang sementara meliput jalannya proses penyerahan sertifikat itu dibuat kaget dengan suara berisik dari para pegawai yang berlari meninggalkan ruangan kantor.
“Satgas Covid-19 ada datang mau swab. Katong takut diswab dan memilih pulang,” ungkap beberapa pegawai kepada wartawan.
Alasan mereka menghindari swab, umumnya mengaku takut dengan jarum suntik. Bahkan ada yang mengaku terpengaruh cerita seram kalau ada yang hidungnya mengalami pendarahan saat diambil contoh lendir dari hidung.
Sementara tim kesehatan yang hendak mengambil swab di halaman kantor bupati tidak dapat berbuat apa-apa, mereka hanya duduk nongkrong di dekat mobil ambulance.
Kurang lebih satu jam atau sekitar pukul 12.00 WIT, tim kesehatan kemudian menuju ke Kantor Koperasi dan UKM, PPKAD dan BKD yang masih berada dalam satu kompleks di kantor bupati.
Namun setali tiga uang dengan kantor bupati, saat ambulance pertama baru masuk halaman kantor. Terdengar para PNS berteriak-teriak memberitahukan teman mereka kalau satgas hendak mengambil swab.
Akhirnya semua berhamburan lari meninggalkan kantor. Sampai ada yang tidak lagi sempat mengambil sepeda motor mereka dan memilih kabur dengan ojek.
Jubir Satgas Covid 19 Kabupaten Buru, Nani Rahim yang turut menyaksikan sikap kurang terpuji para PNS itu hanya mengelus dada dan menggeleng-gelengkan kepala.
Kepada wartawan Nani menjelaskan, seharusnya hari ini dilakukan swab pada seluruh pagawai di ruangan sekda, PPKAD, BKD dan Dinas Koperasi. Namun saat petugas datang, mereka memilih kabur.
“Baru lihat ambulance, mereka sudah menghilang,” sesal Nani.
Dikatakan, dengan kejadian ini, maka pihaknya harus berkoordinasi kembali dengan para pimpinan OPD, sehingga saat tim datang lagi, para pegawai sudah stand by di kantor masing-masing dan tak ada yang kabur.
PNS sebagai aparatur negara, diharapkan memiliki kesadaran diri untuk bersama-sama memutus mata rantai penularan pandemi Covid 19 di Kabupaten Buru. Pasalnya, mereka tidak tahu siapa dari mereka yang sudah terpapar dan hanya menunjukan orang tanpa gejala.
“Kita dapat ketahui siapa saja yang positif dengan kategori OTG hanya lewat swab, sehingga mereka harus jalani karantina, dengan demikian dapat menghentikan penyebarannya ke orang lain,” ujar Nani.
Dijelaskan, swab massal ini, masih disasar di kalangan pemerintah daerah. Sementara swab massal pertama sudah dilakukan pertama kali bagi seluruh tenaga kesehatan.
Sedangkan untuk lingkungan sekolah, akan dilakukan secara acak dan diawali di SMPN 1 Namlea terhadap 40 pelajar dan guru dan hasilnya semua negatif. (S-31)
Tinggalkan Balasan