AMBON, Siwalimanews – DPRD Maluku bakal mempertanyakan ang­ga­ran pelaksanaan Ma­luku Expo yang digelar di Makasar pada 4-6 Februari 2022 lalu.

Kegiatan ini diduga bermasalah, karena sumber anggaran yang digelar tidak melalui pembahasan APBD, dan dikerjakan saja tanpa melalui me­kanisme.

Demikian diungkap­kan, anggota Badan Anggota DPRD Pro­vinsi Maluku, Rovik Akbar Afifuddin kepada war­tawan di Baileo Karang Pan­jang Ambon, Selasa (13/9).

Afifudin merasa aneh de­ngan pelaksanaan kegiatan Maluku Expo, sebab  kegiatan dilaksanakan diawal tahun sementara Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) belum ada.

“Sebenarnya yang kita butuhkan hanya penjelasan, logikanya Dipa belum ada kok bisa terselenggara di awal tahun, gaji kita saja belum keluar kok,” cetus Afifudin

Baca Juga: Si Jago Merah Hanguskan Empat Rumdis Polres SBT

Afifuddin mengakui, event Malu­ku Expo bisa saja dilakukan dengan logika jika APBD sudah ditetapkan menjadi sistem, maka dapat meng­geserkan beberapa anggaran.

“Misalnya APBD 2022 sudah selesai dievaluasi dan dibahas oleh DPRD bersama Pemprov, lalu dibawa ke Kemendagri dan Kemenkeu untuk dievaluasi hasilnya, kemudian di­kem­balikan ke DPRD untuk dilihat item yang harus dievaluasi, lalu dibe­ri­kan nomor dan ditetapkan sebagai APBD murni, baru kemudian diberi­kan langkah berikutnya,” ujarnya.

Menurutnya, jika Maluku Expo tidak dianggarkan dalam APBD, tetapi ini menjadi kebutuhan dan perlu pergeseran anggaran, namun harus jelas dahulu dari pos angga­ran mana.

Politisi muda PPP Maluku ini menegaskan, pihaknya tidak ingin mencari-cari kesalahan tetapi seba­gai wakil rakyat yang bertugas me­ngawal uang rakyat, maka sangat di­butuhkan transparansi dari Peme­rintah Provinsi Maluku.

“Jadi kalau orang berbicara tentang transparansi jangan berpikir sementara mencari-cari kesalahan orang lain, dan sampai hari ini masih banyak pekerjaan di luar APBD namun tidak tercatat sebagai hu­tang, ini menyalahi regulasi,” tandas Afifuddin.

Karena itu, tambah dia, sebagai ang­gota Badan Anggaran dirinya akan mempertanyakan langsung kepada Pemerintah Provinsi Maluku agar tidak menjadi persoalan dike­mudian hari

Pamerkan 260 Produk

Untuk diketahui, Maluku Baileo Exhibition dibuka Wakil Gubernur Maluku, Barnabas N Orno di Mall Ratu Indah Makassar, Jumat (4/2).

Event  ini menampilkan 250 produk dari 66 UMKM di Malaku diantara­nya, herbal, kuliner, kerajinan, fashion, dan beragam potensi sumber daya alam Maluku lainnya.

Selain pameran, event ini juga diisi fashion show, pertunjukan musik, games, hingga doorprise.

Wagub dalam membuka kegiatan itu Maluku Expo ini mengung­kapkan, event ini merupakan event pertama Maluku memperkenalkan potensi yang dimilikinya. Sulsel, tepatnya Makassar merupakan dae­rah pertama yang dipilih oleh Pe­merintah Provinsi Maluku.

Menurutnya, Maluku memiliki alasan tersendiri hingga memilih Sulsel. Di antaranya, Provinsi Ma­luku ingin menjalin kerjasama dengan provinsi lainnya di Kawa­san

Timur Indonesia dan mendorong kawasan pertumbuhan ekonomi baru di Indonesia timur.

Selain itu, Sulsel telah jauh lebih berkembang dan memiliki sejumlah perusahaan besar. Barnabas ber­harap, Maluku bisa belajar lebih banyak kepada Sulsel, dan ada kerja sama bisnis to bisnis yang lebih konkrit ke depannya. Wali Kota Makassar, Moh Walikota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto dalam sambutan selamat datang mengaku bangga, karena Makassar dipilih sebagai lokasi Maluku Expo.

Ia berharap, kerja sama antara Maluku dan Kota Makassar bisa dirajut kembali. Apalagi, pemerintah pusat telah mencanangkan Jalur Rempah. (S-20)