NAMROLE, Siwalimanews – Akibat hujan lebat yang melanda Kabupaten Buru Selatan beberapa hari belakangan ini mengakibatkan luapan air sungai Waetina meluap, sehingga akses menuju ke Desa Waefusi terputus, Selasa (14/7).

Informasi yang berhasil dihimpun Siwalimanews dari warga desa tersebut menyebutkan, meluapnya Sungai Waetina terlalu deras sehingga airnya meluap dan masuk ke kebun warga dan membuat aliran baru.

Aliran air sungai baru inilah yang menerobos hingga memutus akses jalan menuju Desa Waefusi. Melupanya air sungai ini terjadi sekitar pukul 13.40 WIT, dimana saat itu ada sejumlah warga yang baru pulang kantor menuju ke Desa Waefusi terhenti langkahnya karena tidak dapat menyeberangi derasnya aliran air tersebut.

Pantauan Siwalimanews di pinggiran sungai Waetina terlihat, luapan yang menimbulkan aliran anak sungai ini setinggi dada orang dewasa, sehingga warga baik dengan kendaraan maupun pejalan kaki tak memberanikan diri untuk melintasi derasnya aliran sungai itu.

Kurang lebih satu jam kemudian luapan sungai itu berangsur-angsur turun sampai ke pinggang orang dewasa. Saat itulah warga mulai memberanikan diri menyeberangi jalan dibantu Babinkamtibmas serta warga lainnya.

Baca Juga: Tim Satgas Aman Nusa II Semprot Disinfektan

“Anak-anak jangan menyeberang air masih tinggi. Yang sudah ada jangan menyeberang lagi. Kalau yang dewasa nanti kita saling bantu untuk menyeberang,” himbau Babinkamtibmas Bripka Ahmad Laitupa.

Herbiyani, salah satu warga Desa Lektama yang berkunjung ke Desa Waefusi berhasil menyeberangi sungai itu mengaku, kondisi air di Desa Waefusi mulai surut sampai di betis kaki orang dewasa.

“Di desa air sudah turun di betis kaki, tapi ada rumah yang terendam banjir karena fondasi rumahnya rendah,” ucapnya.

Sedangkan warga lain juga mengeluhkan kondisi luapan air sungai tersebut, sebab semua anakan cengkeh yang baru ditanam dan hasil kebun yang ingin dipanennya telah dibawa hanyut oleh luapan air sungai.

“Tadi mau ke kebun tapi karena banjir ini kami tidak dapat pergi lagi. Aliran ini melewati kebun kami dan sudah pasti anakan cengkeh kami sudah hanyut dibawah air,” ucap Firman.

Menurut mereka, saat terjadi luapan, kondisi air laut sedang surut sehingga luapan air Waitina turun dengan cepat, namun yang ditakutkan lagi jika nanti terjadi luapan dengan kondisi air pasang, maka banjir akan semakin tinggi dan bisa merendam seluruh rumah di Desa Waefusi. (S-35)