JAKARTA, Siwalimanews – INPEX Masela, Ltd. Menggelar acara Kick-Off PMT Proyek LNG Abadi bersama SKK Migas.

Pelaksanaan Kick Off tersebut berlangsung pada Kamis (28/12), di Jakarta pasca revisi Plan of Development oleh pemerintah pusat.

Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto menyebutkan Kick Off Project Management Team Abadi Masela, yang menandai dimulainya proyek strategis nasional yang sangat massif.

“Investasi proyek Abadi Masela mencapai US$20.9 billion. Jika dibandingkan akan setara 324 Triliun atau hampir tiga kali lipat nilai investasi kereta cepat Jakarta-Bandung,” ungkap Dwi dalam rilis yang diterima Siwalima, Kamis (28/12)

Dwi mengebut langkah maju proyek ini dimulai dengan masuknya partner baru yaitu Pertamina dan Petronas.

Baca Juga: Anos Sebut Stok Bawang di Maluku Aman

Kemudian pemerintah pusat dalam hal ini Menteri ESDM telah mengeluarkan persetujuan revisi kedua atas POD I Lapangan Abadi di wilayah kerja masela.

“Proyek LNG Abadi ini juga menjadi bukti komitmen Indonesia dalam meningkatkan produksi sekaligus menurunkan emisi,” jelasnya.

Lanjutnya proyek Abadi Masela menambah daftar proyek CCS yang sedang dibangun di industri hulu migas.

Untuk itu ia menekankan pentingnya acara ini untuk mensinkronkan tekad bersama untuk mempercepat penyelesaian proyek dari target onstream di Q4 2029.

Sementara Managing Executive Officer, Senior Vice President, Asia Projects, Inpex, Akihiro Watanabe memaparkan, INPEX sangat menghargai dukungan dari SKK Migas dan pemerintah dalam merevisi POD.

Kedepannya, Inpex bersama JVP dengan sungguh-sungguh akan mengimplementasikan revisi POD melalui dukungan dan bimbingan dari SKK Migas dan pemerintah,” jelasnya.

Menurutnya volume produksi LNG tahunan proyek LNG Abadi diperkirakan akan mencapai 9,5 juta ton.

Diharapkan dapat berkontribusi untuk meningkatkan ketahanan energi di Indonesia, Jepang dan negara-negara Asia lainnya serta menghasilkan pasokan energi bersih yang stabil dalam jangka panjang. “Berdasarkan sifat ladang gas terkemuka di dunia dan cadangan berlimpah yang memungkinkan pengembangan yang efisien, serta komponen CCS proyek,” urainya. (S-26)