AMBON, Siwalimanews – Pelaksanaan Sidang ke-48 Klasis Kota Ambon diharapkan jadi momentum perkuat sinergitas antara gereja dengan Pemerintah Daerah.

Penjabat Walikota Ambon, Bo­dewin Wattimena dalam sambut­annya saat membuka Sidang ke-48 Klasis Kota Ambon yang berlang­sung di Jemaat GPM Silo, Minggu (3/3), menjelaskan dalam mengha­dapi berbagai tantangan yang ada maka hal yang terpenting adalah membangun sinergitas dalam rangka memberdayakan umat.

Keberadaan Gereja kata Watimena, sangat penting bagi pemerintah Kota Ambon dengan adanya berbagai program yang berkaitan langsung dengan penguatan eko­nomi masyarakat.

Salah satu program unggulan GPM yakni gerakan keluarga melaut, menanam dan memasarkan merupa­kan program yang bertujuan agar kesejahteraan masyarakat di kota dapat ditingkatkan.

“Kami harus berterima kasih kepada GPM yang sudah menyela­raskan kebijakan dan program dengan pemerintah kota, salah satu program gerakan keluarga melaut, menanam dan memasarkan sebab upaya untuk memberdayakan masyarakat Maluku supaya tercipta kemandirian dan bisa meningkatkan pendapatan keluarga,” ujar Wattimena.

Baca Juga: Kakek 71 Tahun Ditemukan Meninggal di Kamar

Hal ini kata Watimena sejalan dengan upaya pemerintah untuk memberdayakan masyarakat melalui UMKM yang harus dimulai dari upaya hasil melaut, menanam dan memasarkan.

“Ini menjadi sebuah kerja kola­borasi yang baik antara pemerintah dengan gereja supaya berdampak bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat dan mengurangi angka pengangguran dan kemiskinan,” jelasnya.

Wattimena berharap melalui momentum persidangan ke 48 Klasis Kota Ambon dapat menggumuli persoalan yang saat ini menjadi fokus pemerintah sehingga secara bersama Pemerintah kota dan Gereja memiliki arah yang sama dalam menyelesaikan persoalan-persoalan di daerah ini.

Sementara itu, Anggota MPH Sinode GPM Pendeta Nancy Souissa persidangan Klasis Kota Ambon tahun 2024 menjadi momentum iman yang didalamnya GPM merumuskan bentuk dan komitmen pelayanan secara nyata.

Dikerjakan Pergumulan dalam Sinode 2021-2025 adalah satu etape yang penting sebab berkomitmen untuk meletakkan dasar yang kuat menuju satu abad GPM 2035 sebagai  penjewantahan dari memberikan tahun rahmat Tuhan telah datang dengan bersungguh-sungguh mengerjakan keselamatan.

“Jalan ke satu abad adalah jalan gereja yang mesti dilakukan dengan memperkuat warga gereja sebagai subjek utama dan fokus layanan Gereja. Ada dua aspek penting dalam kerangka penguatan yakni kualitas dan taraf ekonomi keluarga serta pendidikan,” ucap Souissa.

Salah satu rekomendasi MPL yang perlu ditindaklanjuti kata Souissa adalah mendorong ketangguhan pangan daerah dengan memak­simalkan potensi unggul atau potensi khas daerah yang bernilai ekonomi dengan memperhatikan kandungan gizi yang baik.

Untuk mencapai tujuan tersebut maka Gereja tidak dapat bekerja sendiri melainkan berkolaborasi dengan pemerintah masing-masing tingkatan agar sektor ekonomi yang mulai menjamur saat ini mestinya diarahkan untuk berperan pada usaha yang sama.

“Langka strategis GKM pada tiga aspek yakni menanam, melaut dan memasarkan harus dilakukan di semua jemaat sebab sangat ber­kaitan dengan upaya meningkatkan ketangguhan pangan daerah,” jelasnya.

Souissa berharap Sidang ke 48 Klasis Kota Ambon dapat mengha­silkan keputusan dan program yang dapat menjawab kebutuhan ma­syarakat saat ini.

Ditempat yang sama, Ketua MPK Kota Ambon, Pendeta Richardo Rikumahu mengungkapkan per­soalan ekonomi keluarga kristen tetap menjadi pergumulan ditengah persoalan resesi ekonomi global sebagai akibat dari peristiwa besar yang terjadi didunia seperti perang Rusia dan Ukrania.

Walau pun pemerintah telah memberikan jaminan terhadap stabilitas ekonomi namun bukan berarti negara ini akan baik-baik saja sebab faktanya saat ini telah terjadi lonjakan harga beras yang sangat signifikan.

“Dalam konteks Klasis Kota Ambon, persoalan ekonomi keluarga erat kaitannya dengan ketersediaan lapangan kerja, kesempatan kerja pada sektor formal seperti ASN dan TNI-Polri sangat terbatas sehingga pilihan kerja informal menjadi solusi,” kata Rikumahu.

Menurutnya, keinginan dan niat bekerja keras harus dimiliki sebagai bagian dari iman untuk memasuki dunia enterpreneur yang bergerak dibidang UMKM dengan meman­faatkan fasilitas permodalan yang telah dialokasikan pemerintah.

Salah satu konsep strategi yang dikembangkan GPM lanjut Riku­mahu adalah gerakan keluarga melaut menanam dan memasarkan dimana sebagai masyarakat perko­taan, maka gerakan ini harus dija­dikan sebagai sumber yang poten­sial untuk digeluti,” katanya.

Diketahui, Sidang ke-48 Klasis Kota Ambon diikuti 162 peserta yang berasal dari 21 Jemaat di wilayah pela­yanan Klasis Kota Ambon.(S-20)