AMBON, Siwalimanews – Perguruan Karate Shindoku siap menandingkan enam atlit karate terbaik asal Kota Ambon, pada kejuaraan internasional, yang dilaksakan secara virtual. Kejuaraan ini berlangsung di Kazakhstan.

“Kita dari Maluku di dapat jatah enam atlit juara satu yang mengikuti kejuaraan dunia di Kazakhstan. Luar biasa kita diberi kesempatan untuk enam atlit dan ini tidak gampang dan mungkin baru pernah  untuk Maluku dihasil kejurnas kemarin,” papar Reymon Telusa (DAN V), selaku pelatih peguruan Karate Shindoku pada Siwalima, Senin (26/10) di Ambon.

Diakuinya, bibit-bibit tersebut diambil dari hasil kejuaraan nasional yang dilaksanakan pada bulan Februari lalu di Jakarta. Dimana para atlit tersebut membawa pulang tujuh medali emas,  empat perak, dan empat perunggu.

“Atlit-atlit karate yang mana mereka dipilih lewat hasil kejuaraan nasional bulan Februari waktu itu kita ikut yang pertama kali berhasil mencapai peringkat umum yang kita kirim itu 18 atlit. Dari jumlah tersebut 11 atlit masuk final dapat tujuh  medali emas, empat perak dan empat perunggu. Kejurnas kemarin itu tujuh medali emas yang dapat itu enam yang dipanggil untuk ikut kejuaraan dunia walaupun melalui virtual,” beber Telusa.

Ia menambahkan, meski kejuaraan kali ini dilakukan berbeda dengan yang telah berlangsung sebelumnya, namun dirinya tetap akan mempersiapkan para atlit tersebut dengan matang.

Baca Juga: Pertina Kota Ambon Lantik Sasana Air Salobar Boxing Camp

“Perguruan ini setiap tahun itu kirim ke kejuaraan dunia. Sebagai pelatih saya sangat bangga, harus benar-benar mempersiapkan mereka walaupun cuma virtual. Ini pertama kali pertandingan kejuaraan dunia dikirim virtual melalui video,” ujar Telusa.

Ketika disinggung, terkait dengan kategori peserta yang nanti akan diikutsertakan dirinya mengungkapkan dimulai dari jenjang usia dini sampai senior.

“Untuk usia dini itu ada Isril Alfons, dan Jesika Tupan. Untuk pra pemula ada Gio Keane, sedangkan masuk ke kategori pemula ada Kristo Iwane. Untuk dua kategori terakhir, Caded Archjhe Iwane dan Senior Vikson Letuhamalo,” jelasnya.

Ketika disinggung Siwalima terkait dengan kesulitan selama ini dirinya mengungkapkan dalam melatih kesulitan itu hal biasa.

“Sampai sejauh ini memang kesulitan  ada. Pelatih harus butuh loyalitas yang tinggi, kalau sudah menguasai ilmu melatih, harus loyalitas, kalau tidak loyalitas mubasir.

Kesulitannya banyak, masalah dana, banyak masalah, banyak kesulitan dari pada yang senang. Apalagi provinsi seperti ini kita harus banting tulang untuk biaya berangkatkan anak-anak ke kejuaraan nasional itu bukan biaya sedikit,” paparnya.

Telusa berharap, untuk para atlit tersebut dapat disiplin dalam menjalankan latihan sehingga dapat kembali mengharumkan nama provinsi maupun negara di kancah Internasional.

“Harapannya supaya mereka bisa berprestasi dengan baik, saya sebagai pelatih melatih dengan baik, ilmu melatih bagaimana pembentukan karate ini memiliki teknik yang tinggi supaya setiap kejuaraan apapun kita tetap berhasil. Lalu anak-anak ini bukan saja berlatih, tapi bagaimana menciptakan motivasi saya sebagai pelatih juga bagaimana anak-anak ini dibina untuk bagaiamana jangan mengikuti pergaulan yang kurang bagus,” tandasnya.

Selain itu dirinya berharap, perguruan tersebut dapat memberikan para bibit unggulan yang nantinya mengharumkan daerah bangsa dan negara. “Kita berusaha sebisa mungkin, akan eksis terus dan tunbuh berkembang bidang prestasi yang luar biasa. Saya berjanji akan mengharumkan nama Maluku dan bukan Maluku saja dan mengharumkan nama negara ini, untuk menghadirkan bibit ungul,” harapnya. (Mg-6)