AMBON, Siwalimanews – Hasil sensus penduduk 2020 yang digelar oleh Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, jumlah penduduk Maluku pada bulan September 2020 sebanyak 1.848,92 jiwa.

Dalam jangka waktu sepuluh tahun sejak tahun 2010, jumlah penduduk Maluku mengalami penambahan sekitar 315,41 ribu jiwa atau rata-rata sebanyak 31,5 ribu orang setiap tahun.

“Dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir yaitu, 2010-2020, laju pertumbuhan penduduk Maluku sebesar 1,83 persen per tahun,” jelas Kepala BPS Maluku Asep Riyadi dalam rilis yang diterima Siwalima, Kamis (21/1).

Dijelaskan, keberadaan penduduk Maluku berdasarkan domosili dan kartu keluarga serta Katu Tanda Penduduk di Maluku yakni dari 1.848,92 ribu penduduk Maluku sebesar 91,24

persen atau sekitar 1.687,04 ribu penduduk berdomisili sesuai KK/ KTP. Sementara sebesar 8,76 persen atau sekitar 161,88 ribu penduduk lainnya berdomisili tidak sesuai KK/KTP.

Baca Juga: Cegah Penyebaran Covid, Brimob Tetap Andalkan Disinfektan

“Ini merupakan indikasi banyaknya penduduk yang bermigrasi dari wilayah tempat tinggal sebelumnya karena sekarang sudah tidak tinggal pada alamat yang tertera di KK/KTP lagi,” ujar Riyadi.

Riyadi menyebutkan, kola dilihat dari komposisi penduduk berdasarkan generasi, hasil SP 2020 mencatat, mayoritas penduduk Maluku didominasi oleh generasi Z dan Milenial.

Proporsi generasi Z sebanyak 35 persen dari total populasi (634,36 ribu orang) dan generasi milenial sebanyak 26 persen dari total populasi Maluku.

Kemudian kedua generasi ini termasuk dalam usia produktif dan penduduk usia muda yang dapat menjadi peluang untuk mempercepat percepatan pertumbuhan ekonomi di masa yang akan datang.

Sedangkan komposisi penduduk menurut Umur, persentase penduduk usia produktif (15-64 tahun) terus meningkat sejak tahun 2000.

Pada tahun 2000 proporsi penduduk usia produktif adalah sebesar 58,6 persen dari total populasi dan meningkat menjadi 61,3 persen di tahun 2010.

Perbedaan yang tajam antara persentase penduduk usia produktif dan non produktif (0-14 tahun dan 65 tahun ke atas) terlihat lebih tajam di tahun 2020.

“Hal ini mencerminkan bahwa Maluku masih berada dalam masa bonus demografi karena sebesar 69 persen penduduknya masih berada di usia produktif,” ujarnya.

Riyadi mengakui, seiring dengan peningkatan angka harapan hidup, persentase penduduk usia lanjut (60 tahun ke atas) juga mengalami peningkatan. Persentase penduduk lansia Maluku meningkat menjadi 8,2 persen di tahun 2020 dari 6,2 persen pada 2010 berdasarkan hasil SP2010.

“Dapat disimpulkan bahwa pada tahun 2020 Maluku belum memasuki era ageing population yaitu ketika persentase penduduk usia 60 tahun ke atas mencapai 10 persen ke atas,” tutur.

Kalau dilihat dari rasio jenis kelamin jumlah penduduk laki-laki di Maluku sebanyak 936,47 ribu orang, tau 50,65 persen. Sementara, jumlah penduduk perempuan di Maluku sebanyak 912,44 ribu orang, atau 49,35 persen.

“Jadi rasio jenis kelamin penduduk Maluku sebesar 103, yang artinya terdapat 103 laki-laki per 100 perempuan di Maluku pada tahun 2020,” tandasnya.

Dirinya merincikan, jumlah penduduk di masing-masing di Maluku yakni Kabupaten Kepulauan Tanimbar sebanyak 123.572 jiwa, Maluku Tenggara 121.511 jiwa, Maluku Tengah 419.420 jiwa, Buru 135.238 jiwa, Kepulauan Aru 102.237 jiwa dan Seram Bagian Barat 209.856 jiwa. Selanjutnya Kabupaten Seram Bagian Timur sebanyak 137.972 jiwa, Maluku Barat Daya 81.928 jiwa, Buru Selatan 75.410 jiwa, Kota Ambon 347.288 jiwa, Kota Tual sebanyak 88.280 jiwa. (S-39)