DOBO, Siwalimanews – Sekolah model GPM berbasis ekstrakulikuker di Dobo menjadi rool model sokolah dipedalaman.

Sejak dulu GPM telah menjalankan tugas pencerdasan sumber daya manusia di kepulauan Maluku bahkan sampai ke tanah Papua dan itu adalah solusi bagi peradaban maju bangsa ini.

“Saya memastikan bahwa tugas teologi dan gereja itu adalah tugas berkelanjutan. Gereja sebagai elemen bangsa pun turut melaksanakan tanggung jawab itu sebagai tugas sosial, tapi juga tugas ideologi dan tugas gerejawi, kata Ketua MPH Sinode Gereja Protestan (GPM) Maluku Elifas Tomix Maspaitella dalam sambutaanya ketika melaunching sekolah tersebut.

Dikatakan GPM juga sejak dulu sudah membangun sekolah dan menugaskan para guru jemaat untuk menyelenggarakan pendidikan dan bertahan sampai Indonesia merdeka.

Untuk itu melalui kesempatan ini dirinya berharap agar Kementerian Pendidikan Riset dan Teknologi dapat memikirkan ulang hal tersebut terkait dengan regulasi pendidikan nasional agar tidak mengabaikan hak anak-anak di kawasan pedalaman.

Baca Juga: RST Harus Ramah Pelayanan dan Kebersihan

“Kami berharap anak-anak di daerah pelosok di wilayah kepulauan ini untuk mendapatkan pendidikan sebagai bagian dari hak mereka,” pintanya.

Dijelaskan bertepatan HUT YPPK JB. Sitanala ke 45 dan hari anak maka hak anak untuk tetap bersekolah harus mendapat jaminan dari negara.

“Jangan menjadikan standar jumlah murid sebagai standar penerimaan dana BOS sebagai kriterium ada dan tidak ada atau bisa dan tidak bisa diselenggarakannya sebuah sekolah melainkan menjadikan realitas pulau-pulau dan hak anak sebagai kriteria serta berkolaborasi dengan lembaga termasuk YPPK Dr. JB. Sitanala yang sejak dahulu sudah menyelenggarakan pendidikan,” tandasnya. (S-11)