Sebarkan Isu Hoax, Direktur RSUD Namlea Ancam Polisikan
NAMLEA, Siwalimanews – Direktur RSUD Namlea, dr Helmi Koharja mengancam mempolisikan oknum-oknum yang dengan sengaja menyebarkan berita bohong atau hoax yang sangat merugikan pihak rumah sakit dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Pasalnya, isu hoax yang dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab dengan menempel pengumuman pada RSUD Namlea itu
Pengumuman yang ditempel didinding tertulis kalimat mohon maaf, untuk sementara waktu hingga batas waktu yang tidak ditentukan pelayanan kedokteran spesialis di RSUD Namlea Kabupaten Buru ditiadakan, hingga Pemerintah Kabupaten Buru melunasi pembayaran intensif/TPP dokter spesialis dan nakes sejak Oktober 2022 – Juni 2023 ayau 11 bulan dan BPJS Januari sampai Februari 2023.
“Mungkin besok atau lusa, bila ada waktu saya akan ke kepolisian untuk melaporkan oknum yang menempel selebaran itu yang kini meluas di dunia maya, WA dan facebook,” jelas dr Helmi dalam jumpa pers dengan wartawan, Rabu malam di Namlea, (5/7).
Kata dia, tindakan melapor ke polisi itu akan dilakukan, karena sudah beredar luas dan membuat kecemasan masyarakat se-Kabupaten Buru.
Baca Juga: Speedboat Tenggelam di KKT, Satu Tewas, 4 SelamatMenurutnya, tidak ada mogok kerja yang dilakukan dokter spesialis dan tenaga nakes di RSUD Namlea, dan pengumuman yang ditempelkan di dinding rumah sakit itu dia menduga ada oknum yang sengaja ditempelkan di dinding rumah sakit dan merugikan masyarakat,
“Saya mau klarifikasi berita yang beredar di medsos bahwa RSUD Namlea Kabupaten Buru menutup pelayanan. Saya beritahukan bahwa itu semua berita atau informasi hoax dan dilakukan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab,” ujarnya.
Dia menegaskan, pengumuman tersebut bukan keluar dari RSUD karena terkait operasional rumah sakit merupakan tanggung jawabnya.
Dia akui, ada beberapa dokter spesialis punya keperluan yang tidak bisa dihindari. Ada yang urusan keluarga dan ada juga yang mengikuti symposium.
Sedangkan terkait dengan TPP sebagaimana bunyi isi selebaran mogok kerja, dia menjelaskan, untuk tahun anggaran 2023 sedang dalam proses.
“Semua sudah di keuangan dan esok mungkin sudah bisa cair, ‘yakinkan dr Helmi.
Sementara tunggakan TPP tahun 2022 lalu, dr Helmi belum bisa beri konfirmasi yang lebih jelas, dan harus pimpinan yang menjelaskannya langsung.
“Mengingat kondisi keuangan daerah tahun ini agak sedikit merosot, sehingga kita diminta memahaminya, “kata direktur..
Dia menambahkanm akan tetap melaporkan oknum yang tidak bertanggung jawab tersebut ke kepolisian untuk melaporkan oknum yang menempel selebaran itu yang kini meluas di dunia maya, WA dan facebook.
Langkah ini dilakukan karena informasi hoax itu sudah beredar luas dan membuat kecemasan masyarakat di Kabupaten Buru.
“Hal-hal begini tidak boleh terjadi, sebab RSUD adalah pelayanan umum, saya sangat kecewa dan marah dengan hal yang demikian,” ujarnya.
Belum Terima Insentif
Seperti diberitakan sebelumnya, sejumlah dokter dan tenaga medis di RSUD Namlea mogok kerja, sehingga pelayanan rumah sakit tersebut nyaris lumpuh.
Kabar nyaris lumpuhnya pelayanan di RSUD Namlea yang terletak di Desa Lala itu diramai digunjingkan disejumlah group WA, salah satunya di group WA Bupolo Bangkit. Kabar buruk itu juga sudah digunjingkan di dunia maya.
Banyak yang prihatin dan meminta agar para dokter dan tenaga medis segera menghentikan aksi mogok itu.
Ketika wartawan mengechek ke RSUD tersebut, terdapat sejumlah ruangan kosong melompong, tidak terlihat satupun tenaga medis apalagi dokter.
Hanya terdapat pengumuman yang ditempel didinding tertulis kalimat, pengumuman, mohon maaf, untuk sementara waktu hingga batas waktu yang tidak ditentukan pelayanan kedokteran spesialis di RSUD Namlea Kabupaten Buru ditiadakan hingga Pemerintah Kabupaten Buru melunasi pembayaran intensif/TPP dokter spesialis dan nakes sejak Oktober 2022 – Juni 2023 ayau 11 bulan dan BPJS Januari sampai Februari 2023.
Sampai berita ini dikirim, belum ada keterangan resmi dari pihak dokter dan tenaga medis perihal aksi mogok tersebut.
Sementara itu, Kadis Kesehatan Kabupaten Buru, Nani Rahim yang berhasil dihubungi lewat pesan singkat menjelaskan, kalau Pelayanan RSUD Namlea masih berjalan. Namun diakuinya tidak maksimal.”Ada beberapa dokter yang sedang di luar daerah, “jelasnya.
Menanggapi pengumuman yang kini beredar luas di masyarakat, Nani Rahim menambahkan, bahwa itu ulah orang-orang yang tidak bertanggungjawab. (S-15)
Tinggalkan Balasan