AMBON, Siwalimanews – Hujan lebat yang mengguyur Kota Saumlaki sejak hari Jumat (26/2) pagi hingga Sabtu (27/2) ma­lam, mengakibatkan puluh­an rumah warga terendam.

Ditengarai, badai La Nina jadi penyebab utama hujan deras dan angin kencang yang mengguyur ibokota Kabupaten Kepulauan Tanimbar itu.

Walau demikian, tidak ada laporan korban jiwa dalam peristiwa tersebut, sekalipun kerugian akibat banjir dialami cukup banyak oleh mas­yarakat karena rumah dan pe­rabotan terendam banjir.

Kepala Pelaksana BPBD Ka­bupaten Kepulauan Tanimbar, Dony B Layan ketika dikonfirmasi Siwalima, Sabtu (27/2) malam  membenarkan, puluhan rumah tergenang banjir, dikarenakan hujan yang melanda Kota Saumlaki cukup lebat.

“Jadi hampir siang tadi pun­caknya. Curah hujan paling tinggi. Sedikitnya ada tujuh lokasi yang terendam banjir,” jelas Layan.

Baca Juga: Sembuh dari Covid, 62 Satpol PP Terima Santunan

Lokasi yang terendam banjir ujar Layan masing-masing, kawasan Binasa Nega, Toko Buku Rumpien, jalan Lukas Fase, Mess PN Saumlaki, kawasan Kantor Pos, Pasar Baru Omene dan kawasan Lauran.

“Yang terparah itu di Mess PN sampai sekarang air belum surut, sedangkan di kawasan lain air telah surut,” kata Layan.

Menurut Layan, kawasan mess PN merupakan daerah cekungan dan tidak miliki saluran drainase yang menyebabkan air tak kunjung surut. Pihaknya juga sempat melakukan evakuasi warga menggunakan perahu karet.

Sampai saat ini, Tim Reaksi Cepat BPBD KKT masih berada di lapa­ngan untuk memberikan pertolongan bagi warga yang terendam.

Sejauh ini juga, warga masih me­milih bertahan di lokasi tergenang dan tidak ada yang sampai me­ngungsi. “Kita berharap air segera surut agar akses masyarakat bisa kembali normal,” harapnya.

Sementara itu, Kepala Basarnas Ambon Mustari dalam rilisnya yang diterima redaksi Siwalima juga me­ngaku, telah mengerahkan tim mela­kukan penyelamatan kepada warga yang terjebak banjir. “Sekitar pukul 12.35 WIT Tim Rescue Pos SAR Saumlaki kita kerahkan untuk bantu warga dengan menggu­nakan satu unit rabber boat di kawasan perumahan PN Saumlaki,” ucap Mus­tari.

“Tim juga kata dia, dibantu oleh aparat TNI dan Polri serta personel BPBD Kota Saum­laki. “Saat terjadi ben­cana hujan lebat dengan kece­patan angin 10-25 knot, menyebabkan genangan air setinggi dada orang dewasa,” ujarnya.

Masih Terendam

Sementara situasi terkini sampai dengan Minggu (28/2) pukul 01.00 WIT, rendaman masih setinggu 30 centimenter di kawasan perumahan pengadilan Negeri Saumlaki.

“Memang 60 rumah warga di pe­rumahan masih tergenang setinggi 30 centimenter, sedangkan di titik lain­nya sudah surut,” ujar Kepala Pelak­sana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) KKT, Doni B. Layan kepada Siwalima, mengakui memang kawasan itu ketika terjadi hujan memang sering teren­dam banjir namun kali ini lebih para dari tahun-tahun sebelumnya.

Lokasi perumahan pengadilan me­nurut Layan daerah yang rendah dan permukaan tanahnya tidak dapat me­nyerap air dengan baik sehingga air sulit untuk surut.  “Hujan kali ini debit­nya airnya cukup banyak dan belum juga surut, namun saya berharap satu dua hari kedepan air sudah bisa surut karena sejak pagi tidak ada hujan, hanya rintik-rintik biasa,” katanya.

Terkait dengan himbauan kepada mas­yarakat dirinya mengaku sudah sering kali memberikan peringatan diri sampai ketingkat yang paling bawah. “Himbauan kita berpatok pada pre­diksi BMKG dan kita juga mengguna­kan early warning system ke keca­matan, desa dan kelurahan un­tuk mem­berikan sosiliasasi. Na­mun kadang prediksi yang kita per­kirakan meleset, sehingga apa yang kita siapkan tidak terjadi namun curah hujan bisa saja terjadi pada besok harinya” tandasnya.  (S-39)