PIRU, Siwalimanews – Sebanyak 152 anggota Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Seram Bagian Barat, kembali melakukan aksi pemalangan Kantor Bupati, Senin (2/10).

Aksi ini dilakukan demi memperjuangkan nasib mereka sebagai tenaga honorer, belum memeproleh hak mereka berupa upah kerja selama 4 bulan terakhir. Pemalangan dilakukan pada tiga pintu gerbang masuk ke kantor bupati sejak pukul 7:30 WIT, sebelum apel pagi dilakukan, dengan cara memasang balok kayu dan batang pohon.

Sala satu perwakilan anggota Satpol PP Palianso kepada Siwalimanews di sela-sela aksi itu mengungkapkan, pemalangan kantor ini merupakan aksi protes dan kekesalan mereka, karena hingga memasuki 4 bulan terakhir ini gaji mereka belum terbayarkan, sehingga dengan pemalangan ini pemerintah daerah dapat memenuhi hak mereka.

“Kami akan menunggu sampai gaji kami dibayarkan hari ini juga, apa bila belum dibayar, pintu pagar Kantor Bupati tidak akan dibuka,” tegasnya.

Menurutnya, sudah ada negosiasi dengan pemerintah daerah dan kabarnya akan dilakukan pembayaran, untuk itu  kami 152 orang anggota Satpol PP akan tetap berada disini menunggu realisasi janji tersebut.

Baca Juga: Terbukti Setubuhi Anak Dibawah Umur, Pria Ini Dihukum 8 Tahun Penjara

Ditengah aksi anggota Satpol PP dan Damkar, salah satu staf pada Inspektorat SBB Indra Maruapei mewakili Pemkab SBB menemui anggota Satpol dan Damkar untuk mencoba menenangkan para personel Satpol PP dan Damkar.

Saat menemui mereka Maruapei mengaku, upah mereka sebagai tenagah honorer akan segera dibayarkan termasuk gaji anggota Satpol PP dan Damkar, tetapi dengan satu syarat, menunggu hingga pukul 14.00 WIT, karena sementara dalam proses.

“Saya minta mari katong tenang dan, sebab gaji kalian akan segera dibayar,” ucap Maruapei.

Namun, pernyataan Maruapei ini langsung dibantah oleh para personel Satpol PP, bahwa mereka akan tetap berada di Knator Bupati untuk mengawal janji tersebut, sebab menurut mereka, sudah 4 bulan lebih mereka menunggu, namun tak direalisasikan juga.

“Katong mau tunggu dan tunggu su empat bulan mau amsuk lima bulan ini lalu mau jadi apa dengan katong pung rumah tangga, kita tetap palang pintu ini,” teriak para personel Satpol PP dan personel Damkar.

Anehnya, pada saat aksi berlangsung Penjabat Bupati Andi Chandra As’aduddin dan para pimpinan OPD tidak ada yang berani menemui para Satpol PP.

Dimana orang nomor satu di SBB, hanya duduk manis di ruang kerjanya, sedangkan kepala OPD hanya sebagai penonton setia dan Maruapei dijadikan sebagai tameng untuk menyelesaikan persoalan aksi tersebut.(S-13)