AMBON, Siwalimanews – Sebagai bukti kepedulian kepada masyarakat terdampak pandemi Covid-19, maka Sanggar Gospel berbagi kasih dengan menyalurkan bantuan berupa sembako kepada warga Kota Ambon, Minggu (13/7).

Penyerahan sembako tersebut dilakukan pada Sekretariat Sanggar Gospel di Kelurahan Kudamati, Kecamatan Nusa-niwe, Kota Ambon.

Ketua Sanggar Gospel, Danny Soplanit mengatakan, sudah menjadi sebuah kewajiban kita bersama, sebagai makhluk sosial yakni, saling membantu dan tolong menolong terhadap sesama yang membutuhkan, seperti yang kita ketahui bersama saat ini negara kita sedang menghadapi wabah pandemi Covid-19.

Dirinya menghimbau kepada semua pihak agar mematuhi dan mengikuti kebijakan yang telah ditetapkan oleh pemerintah diantaranya menjaga jarak, mengurangi perkumpulan dalam jumlah besar, selalu mencuci tangan pakai sabun, dan senantiasa menggunakan masker.

“Kita harus disiplin untuk menjaga kesehatan, terutama rajin memakai masker, mencuci tangan pakai sabun, dan selalu menjaga jarak. Mari kita bersatu bersama guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19 yang tengah melanda negeri kita saat ini,” ajak Soplanit.

Baca Juga: Laturiuw Minta Pemkot Perhatikan APD di Setiap Puskemas

Disisi lain, kata dia, juga perlu memperhatikan dampak dari kebijakan PSBB, dimana imbasnya pasti mengarah kepada permasalahan sosial dan ekonomi masyarakat. “Kondisi saat ini, sangat menggugah kami untuk bisa membantu sesama. Mari sama-sama kita berdoa agar kita segera terbebas dari wabah Covid-19. Sehingga kita semua bisa beraktivitas seperti biasa,” jelasnya.

Soplanit juga mengatakan sembako yang berisikan sejumlah bahan kebutuhan keluarga yang dapat digunakan sehari-hari. Ia juga meminta maaf kepada warga masyarakat yang masih belum menerima paket Sembako dari Sanggar Gospel.

“Sejatinya kita sebagai warga masyarakat dan sesama umat manusia mesti terpanggil dengan sadar dan peduli untuk melakukan pelayanan. Pada gilirannya, ada sejumlah bentuk, wujud, pola, dan metode pelayanan dari beberapa kalangan,” ujarnya.

Pandemi ini sama sekali tidak pilih kasih dan tidak pandang bulu. Dia juga tidak memetakan obyek sasaran yang ditulari berdasarkan latar belakang.

“Sehubungan dengan itu, kita semua mesti selalu dan terus berpartisipasi secara bertahap dan berkesinambungan dalam rangka melakukan pelayanan kemanusiaan secara teratur dan terkoordinasi. Harapan dan keba-hagian bersama akan tumbuh dan terba-ngun jika sudah ada dan bila akan semakin bertambah lagi berbagai elemen mas-yarakat yang terpanggil dan peduli untuk barbagi kasih dan berkat. Justru kita semua me-nyambut baik dan menghormati ketulusan dan kesediaan terse-but yang tentu tanpa formalitas dan tanpa semata. Intisarinya adalah kepedulian, kemauan, ketulusan, kejujuran, dan kebersamaan,” ujar Soplanit. (S-16