AMBON, Siwalimanews – Sampah medis Covid-19 yang diangkut dari sejumlah lokasi lokasi isolasi terpusat dan puskesmas sebanyak 2,028 kg atau 2,0 ton sampah.

“Sampah-sampah yang terkumpul itu dari bulan April sampai Agustus. Yang 2.028 kg atau 2,0 ton,” kata Plt. Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Persampahan (DLHP) Kota Ambon, Alfredo Hehamahua kepada wartawan di Ambon, Kamis (5/8).

Diterangkan, sampah-sampah medis Covid-19 setelah diangkut didak untuk dimusnakan tetapi akan di kirim ke luar daerah.

“Tidak, Akan dibawa keluar karena ini ditangani oleh pihak ketiga, yang kemudian akan dikirim ke luar,” jelasnya.

Pengumulan sampah medis tersebut dari sejumlah tempat isolasi terpusat, lokasi vaksinasi maupun swab PCR.

Baca Juga: Gelombang Tinggi Ancam Perairan Maluku

“Iya ini dari tempat isolasi terpusat, lokasi pelayanan vaksin, Swab PCR kah atau antigen yang di puskesmas itu,” katanya.

Disinggung terkait dengan ang­garan yang terpakai untuk peng­angkutan sampah-sampah medis, katanya itu masuk pada biaya tak terduga (BTT) yang ditangani lang­sung oleh Bagian Pengelolaan Ke­uangan dan Aset Daerah (BPKAD).

“Ini kan tidak masuk ke DPA kita, tapi masuk ke BTT karena penanganan Covid-19. Dan anggarannya tergantung besaran yang diangkut. Untuk satu kali angkut Rp148.000.000 itu sudah termasuk dengan packing dan pengiriman oleh pihak ketiga,” pungkasnya. (S-52)