MASOHI, Siwalimanews – Pemerintah Kabu­paten Maluku Tengah mengklaim tingkat kemiskinan di wila­yahnya mengalami penurunan hingga lebih dari tujuh persen. Trend penurunan angka kemiskinan di kabupaten ter­-tua di Maluku itu mulai menunjukkan penurunan sejak 2018 hingga 2020.

Ironis memang, pasalnya klaim pemerintah kabupaten yang dipimpin Bupati Tuasikal Abua dan Marlatu Leleury itu disaat dunia sedang menghadapi pandemi Covid-19 yang membawa multi dampak mulai dari mengulingkan ekonomi global hingga mengakibatkan ratusan ribu masyarakat dunia tak terkecuali termasuk Indonesia dan Maluku Tengah kehilangan mata pencaharian.

Meski demikian Pemerintah Kabupaten Malteng tetap mengklaim angka kemiskinan di kabupaten bergelar Pamahanu-Nusa itu, mengalami penurunan, sebagaimana yang ditegaskan Wakil Bupati Malteng Marlatu Leleury dalam menyampaikan Pidato Penyampaian Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) APBD tahun anggaran 2020, pada Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Malteng dengan agenda penyampaian LKPJ APBD 2020 di gedung Rapat Utama Kantor DPRD Malteng, Selasa (6/4).

“Masalah mendasar lainnya yang menjadi perhatian serius Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah adalah mengentaskan masyarakat dari kemiskinan. Tingkat kemiskinan di Kabupaten Maluku Tengah telah mengalami penurunan dari 20,11 persen pada tahun 2018 menjadi 20,04 persen pada tahun 2019, dan menurun menjadi 19,83 persen pada tahun 2020,” kata Leleury.

Kepada forum rapat paripurna DPRD Malteng yang dipimpin Wakil Ketua DPRD Malteng Demianus Hattu didampingi Karlment Haurissa, Leleury juga mengklaim adanya peningkatan kualitas pendidikan dan pelaya­nan kesehatan di wilayahnya.

Baca Juga: Polda dan Pemda Bahas Sistem Penerimaan Anggota Polri

“Untuk sektor pendidikan dan kesehatan menunjukkan kinerja yang semakin baik, sebagai­mana tercermin dari peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Maluku Tengah dari 70,60 pada tahun 2018 meningkat menjadi 71,25 pada tahun 2019, dan pada tahun 2020 IPM Kabupaten Maluku Tengah masih tetap bertahan pada posisi 71,25,” jelasnya.

Kondisi ini jelas Leleury me­nunjukan Kabupaten Maluku Tengah dapat menjaga kualitas pelayanan pendidikan dan ke­sehatan. “Kita patut mensyukuri, bahwa di tengah kondisi pandemi Covid-19 yang melanda daerah, IPM Kabupaten Maluku Tengah berada di posisi tertinggi kedua di Provinsi Maluku setelah Kota Ambon,” ungkap Leleury. (S-36)