Salah Paham, Kamal & Nuruwe Sempat Bentrok Jalan Trans Seram Diblokir

PIRU, Siwalimanews – Warga Desa Kamal dan Nuruwe, Kecamatan Kairatu Barat, Kabupaten Seram Bagian Barat terlibat bentrok, Senin (3/3) hingga berujung pada blokade jalan trans Seram.
Pemicunya, adalah salah paham antara warga kedua desa, lantaran ada satu warga Nuruwe yang meninggal.
Adalah FR alias Teteka (25) mengalami kecelakaan sepeda motor di Desa Kamal dan meninggal dunia. Dari kejadian kecelakaan itu, warga Nuruwe menduga bahwa korban meninggal bukanlah kecelakaan tetapi penganiayaan.
Pantauan Siwalima, konsentrasi massa antar warga di kedua desa bertetangga ini sempat terjadi sejak pukul 07.00 WIT. Diantara mereka, ada yang datang menggunakan senjata tajam seperti parang, tombak dan anak panah untuk saling serang.
Insiden ini mengakibatkan jalan Trans Seram yang menghubungkan Kota Piru, tujuan wilayah sekitar Kairatu lumpuh, karena warga yang hendak melintas dengan kenderaan sejak pukul 07.00 WIT tertahan hingga pukul 12.30 WIT.
Baca Juga: Jadi Tersangka, Kepsek SMPN 9 Praperadilan KejariKapolres AKBP Dennie Andreas Dharmawan kepada Siwalima, Senin (3/3) menegaskan, aksi palang jalan dan saling serang antar kelompok masyarakat kedua desa dengan menggunakan senjata tajam dan benda tumpul itu, akibat informasi yang tidak jelas.
“Kelompok masyarakat Nuruwe ini menduga korban FR alias Teteka (25), meninggal karena dianiaya,” ujar Kapolres.
Padahal, lanjut Kapolres, FR alias Teteka, meninggal dunia diduga akibat kecelakaan lalu lintas. Mengenai motif ini, lanjut Kapolres, pihaknya masih mendalaminya.
Korban FR alias Teteka (25) dari arah Desa Kamal menuju ke Desa Nuruwe, dengan mengendarai kendaraan roda dua dan diduga terjadi kecelakaan.
Kapolres menegaskan, personel Polsek Waisarissa yang menerima laporan masyarakat, langsung mendatangi tempat kejadian perkara dan membawa korban ke Puskesmas Kairatu untuk dilakukan perawatan medis. Namun nyawa FR ini tidak bisa tertolong.
Perwira dengan dua melati dipundaknya itu mengatakan, Permasalahan ini pihak Kepolisian dalam hal ini Polres SBB sudah menanganinya dengan baik.
Orang nomor satu di Mapolres SBB ini mengaku, jika situasi dan kondisi keamanan di perbatasan kedua desa sudah aman.
Sedangkan jalur lintas Seram Piru ke Kairatu, kata Kapolres sudah bisa dilintasi.
“Jalur lintas Seram dari Piru ke Kairatu maupun sebaliknya sudah bisa dilintasi. Tidak ada lagi aksi palang jalan. Kemudian untuk situasi keamanan sendiri sudah aman. Personel masih kami siagakan diperbatasan kedua desa untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan terjadi lagi,” tandas Kapolres.
Situasi Kondusif
Kapolres menambahkan, jika pihaknya kini telah mengamankan warga yang diduga melakukan provokasi hingga peristiwa bentrok tersebut terjadi.
Dia mengimbau warga untuk tetap menjaga situasi dan kondisi keamanan, dan percayakan masalah ini ke pihak berwajib.
“Mari jaga situasi dan kondisi keamanan. Percayakan sama aparat keamanan. Masyarakat tetap teang,” pesan Kapolres.
Kapolres juga mengajak masyarakat Nuruwe dan Kamal untuk tetap tenang dan tidak mudah terprovokasi.
Menurut Kapolres, pihaknya hingga kini masih melakukan penyelidikan guna mengungkap motif dibalik insiden yang terjadi antara kelompok masyarakat Nuruwe dan Kamal.
Dia kembali meminta warga untuk tetap mempercayakan masalah ini ke pihak berwajib dan tetap menjaga situasi dan kondisi keamanan. (S-17/S-25)
Tinggalkan Balasan