MASOHI, Siwalimanews – Penjabat Bupati Malteng Rakib Sahubawa menyebutkan, akreditasi rumah sakit bukanlah sebuah tuntutan formal belaka, namun lebih dari itu adalah kesungguhan aparatur dalam mengaktualisasikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.

Pernyataan Sahubawa itu ditegaskan saat menndampingi pihak Lembaga Akreditasi Fasilitas Kesehatan Indonesia (LAFKI) saat meninjau sekaligus menilai pelayanan RSUD Masohi, Senin (20/11).

Sahubawa menegaskan, proses akreditasi merupakan langkah penting dalam memastikan bahwa, fasilitas kesehatan memenuhi standar-standar yang telah ditetapkan. Hal ini agar masyarakat dapat memperoleh pelayanan kesehatan yang optimal dan aman.

“Saya mengapresiasi kerja keras dan dedikasi dari direktur serta seluruh tim RSUD Masohi yang telah bekerja keras dalam persiapan akreditasi ini. Proses ini mungkin tidaklah mudah, namun dengan semangat kebersamaan dan komitmen yang tinggi, saya yakin kita dapat melewati setiap tahapan dengan baik,” ujar Sabubawa.

Sebagai pemerintah daerah, Sahubawa mengaku, akan terus mendukung dan memfasilitasi setiap langkah yang diperlukan untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan di RSUD Masohi. Keberhasilan akreditasi ini bukan hanya milik RSUD Masohi, tetapi juga milik seluruh masyarakat Kabupaten Maluku Tengah.

Baca Juga: Klinik Mata Vlissingen Jamin 100 Warga Kurang Mampu

“Mari kita sama-sama jaga integritas dan profesionalisme dalam memberikan pelayanan kesehatan. Semoga hasil akreditasi yang akan diumumkan nantinya memberikan kebanggaan bagi kita semua dan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan di RSUD Masohi,” tandas Sahubawa.

Ia berharap, moto RSUD Masohi Kalesang Pelayanan Melayani dengan Hati menjadi komitmen bersama, yang benar-benar diimplementasikan dengan baik, kepada siapapun yang dilayani dan dalam kondisi apapun pelayanan tersebut diberikan.

“Saya menghimbau bagi staf dan tenaga medis di RSUD Masohi untuk dapat memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, karena pelayanan yang baik merupakan salah satu obat penawar sakit yang paling mujarab bagi pasien,” ucap Sahubawa.

Ia mengungkapkan, untuk memenuhi SDM, pemkab telah menyekolahkan puluhan dokter untuk mengambil program spesialis, dan terbukti dokter spesialis di RSUD Masohi sudah berjumlah 22 orang. Hal yang sama juga,  telah dilakukan untuk tenaga kesehatan yang lain.

“Saya minta kepada direktur untuk melakukan pendataan kebutuhan peralatan yang dibutuhkan dokter spesialis maupun unit penunjang lain, agar segera dapat diusulkan dalam APBD 2024 mendatang,” pinta Sahubawa.(S-17)