BULA, Siwalimanews – RSUD Bula berhasil meraih nilai tertinggi kedua tertinggi hasil penilaian layanan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) tahun 2023.

Direktur RSUD Bula dr Linggar Sukaringtyas mengaku, dengan memperoleh nilai tertinggi kedua layanan JKN tahun ini, maka dirinya meminta agar seluruh tenaga kesehatan maupun pegawai di RSUD untuk terus berkontribusi bagi masyarakat di daerah ini.

“Penilaian layanan JKN tahun 2023 ini dilaksanakan oleh BPJS Kesehatan Maluku, sehingga RSUD Bula berhasil mendapatkan peringkat tertinggi kedua. Hal ini patut kita syukuri, serta bangga dan akan terus menjadi pemacu bagi kami untuk terus berkontribusi bagi masyarakat di Kabupaten Seram Bagian Timur,”  ujar Sukaringtyas kepada Siwalimanews di ruang kerjanya, Jumat (22/9)

Ia mengaku, pencapaian ini patut dibanggakan, sebab penilaian ini dilakukan sendiri oleh pihak BPJS sesuai dengan kriteria- kriteria yang mereka tentukan sendiri dan itu tidak mudah. Walaupun berada di posisi kedua tertinggi dan ini hanya diraih oleh RSUD Bula dari semua RS di kabupaten/kota yang ada di Maluku sehingga patut berbangga.

Sementara untuk peringkat I nilai tertinggi kata dia, di raih oleh Rumah Sakit Bhayangkara Ambon, dan peringkat kedua RSUD Bula, serta diperingkat ketiga RS Siloam.

Baca Juga: Mantan Bendahara Satpol PP SBT Dituntut 8 Tahun Penjara

“Artinya untuk perbandingan dengan RS Swasta,  RSUD Bula juga tidak kalah, tentunya ini kita tidak boleh jumawa, tetapi kita boleh berbangga dan terus meningkatkan prestasi agar bisa dirasakan oleh masyarakat SBT,” ucapnya.

Untuk itu ia berharap, dukungan dari pemkab terkait dnegan penerimaan Iuran, sehingga diharapkan nantinya semakin banyak warga tercover sebagai peserta JKN, sebab dengan tercover banyaknya masyarakat, tentunya sangat memabantu mereka dibidang kesehatan.

Sedangkan untuk tenaga dokter sepesialis di RSUD, sampai saat ini memang masih dikatakan sangat kurang, sehingga dibutuhkan alokasi anggaran yang disiapkan pemkab untuk pihaknya mendatangkan dokter-dokter spesialis

“Kami juga perlu dukungan dari pemkab supaya diberikan alokasi anggaran sehingga kami bisa mendatangkan tenaga dokter spesialis, sehingga nantinya bisa mengurangi hal-hal yang dapat menghambat layanan kesehatan untuk masyarakat,” harapnya. (S-06)