AMBON, Siwalimanews – Tragedi Stadion Kanjuruhan yang menewaskan 125 orang, 21 orang luka berat, dan 304 orang luka ringan, menimbulkan duka mendalam di seantero Indonesia, bahkan dunia sepak bola.

Bagaimana tidak, peristiwa Kanjuruhan merupakan salah satu tragedi di dunia sepak bola dengan korban terbanyak. Sebagai bentuk duka cita mendalam atas insiden tersebut, maka Polresta Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease mengelar doa bersama.

Doa bersama yang melibatkan, Kapolresta Ambon Kombes Raja Arthur Lumongga Simamora dan jajaran serta awak media, dan suporter club bola berlangsung di aula Prima Polresta Ambon, Selasa (4/10) yang dipemimpin tiga tokoh agama, masing-masing Ustad Rahayamtel, Pendeta Dirk Picauly, dan Pastor Diakon Leo.

Kapolresta Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease Kombes Raja Arthur Lumongga Simamora dalam sambutannya sebelum doa bersama berlangsung mengatakan, kejadian di Kanjuruhan harus dijadikan bahan koreksi dan refleksi agar aksi serupa tidak terjadi lagi di Indonesia, terlebih khusus di Maluku atau Kota Ambon.

“Dengan kejadian ini kita merenungkan apa yang terjadi disana menjadi bahan refleksi ke depan. Kita boleh fanatisme, tapi mari kita jaga kamtibmas, karena jaga kamtibmas bukan hanya polisi tapi juga masyarakat,” pinta Kapolresta.

Baca Juga: Mahasiswa Minta Pemprov Batalkan Kontrak dengan PT BPT

Menurut Kapolresta, ini perlu dismapaikan, sebab dalam waktu dekat masyarakat akan dihadapkan dengan euforia piala dunia. untuk itu diharapkan setiap suporter harus bijak dalam menyikapi momen tersebut.

“Harus kita jadikan koreksi, ini momen penting bagi kita, terutama suporter bola, karena sudah persiapan piala dunia.Saya kawatir nilai nasionalis berkurang, karena banyak mengibarkan bendera negara lain ketimbang bendera Indonesia. Untuk itu mari kita bijak, untuk mencapai smart city diperlukan smart people, boleh saja fanatisme dalam klub bola tapi tidak menjadikan kita bermusuhan,” himbau Kapolresta.(S-10)