RL vs RU Siapa Kuat?
AMBON, Siwalimanews – Tersisa lima hari, Musda X Partai Golkar Maluku digelar di Ambon. Dua tokoh muda Golkar bersaing merebut tampuk tertinggi partai beringin itu.
Dari sekian banyak kader Golkar, hanya dua yang terang-terangan siap tarung dalam ajang lima tahunan tersebut.
Adalah Richard Louhenapessy yang adalah Ketua Golkar Kota Ambon dan Ramly Umasugi yang selama ini menjabat sebagai Ketua Golkar Kabupaten Buru, yang sudah menyatakan kesediaan untuk menahkodai Golkar.
Di sisi lain, dinamika warga partai beringin menjelang Musda Golkar semakin kuat. Aksi berbalas dukungan dan manuver para elit tampak makin jelas. Sebagian menginginkan Richard mengambil alih kepemimpinan, sebagian lagi yang kecewa dan mengoreksi kepemimipinan Said Assagaff, memberikan dukungan kepada Ramly.
Di barisan kecewa, berderet nama Ketua Partai Golkar kabupaten dan kota yang sudah bulat tekad memberikan suara kepada Ramly.
Baca Juga: Final, Pilkada Bursel Tanpa Calon PerseoranganMereka menganggap Ramly adalah figur muda yang mampu membawa kembali kejayaan Golkar. “Prestasinya sebagai Ketua di Kabupaten Buru adalah bukti kuatnya komitmen Ramly kepada Golkar,” ujar salah satu ketua partai yang selama ini dikenal sebagai pendukung setia Ramly, kepada Siwalima, Rabu (26/2) siang melalui telepon selulernya.
Selain perolehan suara Golkar yang menukik tajam, pengelolaan partai di bawah kepemimpinan Assagaff juga dipersoalkan sejumlah dewan pimpinan daerah tingkat II. “Sebagian besar teman-teman di tingkat II mengeluhkan minimnya perhatian dan tak pernah ada konsolidasi ke bawah,” tambah sumber tadi.
Menangkap suara-suara kekecewaan itu, Ramly berani tampil menggalang dukungan dari DPD tingkat II. Dukungan demi dukungan dia kumpulkan dari pemilik suara di tingkat II. Puncaknya akhir pekan lalu di Jakarta, Ramly mengajak pendukung utamanya untuk bertemu Achmad Dolly Kurnia, Wakil Ketua Umum Bidang Pemenangan Pemilu Partai Golkar. Konon di depan Dolly, mereka bertekad bulat untuk memberikan suaranya kepada Bupati Buru dua periode itu.
Walau begitu, salah satu sumber Siwalima yang mendukung Richard mengatakan, sebetulnya kubunya telah mengunci dukungan mayoritas DPD II Golkar untuk memuluskan langkah Walikota Ambon itu maju di Musda mendatang.
Selain dukungan, logistik pun tersedia. Nyaris setiap hari, kubu RL, begitu julukan yang disematkan sahabatnya, kepada Richard, menggelar rapat konsolidasi. “Tempatnya berpindah-pindah,” kata sumber yang selama ini dikenal sebagai orang dekat RL. Konsolidasi ini lanjutnya, dimaksudkan untuk menakar kekuatan yang bisa digalang menjelang Musda dan memastikan orang-orangnya tetap berada dalam barisan.
Soal klaim RU, kalau ia telah mendapat dukungan mayoritas pemilik suara Musda, sumber ini mengatakan, klaim RU hanya sebatas omongan. “Faktanya berbeda. Justru dukungan ke RL cukup banyak,” ujarnya.
Kata dia, kubu RL menghargai manuver yang dilakukan oleh RU. Namun terlalu dini untuk mengklaim mendapatkan dukungan mayoritas. “Silakan saja, kita hargai itu, tetapi saya kira masih abu-abu,” tandasnya.
Ia menilai, RL adalah figur muda yang sudah matang, sehingga lebih pas untuk memimpin Partai Golkar Maluku. “Ini fakta, kami yakin di tangan RL Golkar akan jaya di Maluku,” ujarnya.
Dirinya juga menambahkan, politik itu selalu dinamis. Setiap detik bisa berubah. “Kita lihat saja nanti siapa yang akan memenangkan pertarungan, politik selalu dinamis bung,” kata dia.
RU Siap Tarung
Seperti diberitakan, RU siap bertarung dalam Musda X Golkar Maluku awal Maret mendatang untuk merebut kursi ketua DPD.
Konsolidasi terus dilakukan untuk menggalang dukungan. RU, sapaannya mengklaim sudah mendapat dukungan mayoritas dari pemegang hak suara.
“Tentunya saya sudah mengambil langkah-langkah penggalangan di semua teman-teman pemegang suara di 10 DPD kabupaten/kota di Maluku maupun organisasi sayap yang mendirikan dan didirikan, itu langkah saya untuk mendapatkan dukungan dan legitimasi dalam pertarungan Musda. Ya, sekitar 90 persen saya bisa mendapatkan dukungan itu,” kata RU, kepada Siwalima, di Ambon, Selasa (25/2).
Sesuai dengan Juklak Nomor 5 DPP Golkar Tahun 2016 perubahan atas Juklak Nomor 4 Tahun 2015, ada 11 syarat untuk memenuhi kriteria sebagai calon ketua DPD Golkar, diantaranya didukung sekurang-kurangnya 30 persen suara.
Jumlah pemilik suara dalam Musda Golkar Maluku sebanyak 17 suara. Itu berarti setiap kandidat harus mengantongi 5 dukungan suara.
Dukungan suara itu diberikan secara tertulis dan ditandatangani oleh ketua dan sekretaris, serta dicap basah.
17 pemilik hak suara itu masing-masing, 11 suara dari DPD II, DPD I 1 suara, DPP 1 suara, Dewan Pertimbangan Daerah 1 suara, organisasi sayap yakni Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) dan Kesatuan Perempuan Partai Gokar (KPPG) 1 suara.
Kemudian ormas pendiri Golkar (Trikarya) yakni Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (Soksi), Kesatuan Organisasi Serbaguna Gotong Royong (Kosgoro), Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR) 1 suara.
Selanjutnya ormas yang didirikan oleh Partai Golkar yakni Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI), Al-Hidayah, Majelis Dakwah Indonesia (MDI), dan Himpunan Wanita Karya (HWA) juga 1 suara.
Tak hanya melakukan lobi-lobi secara intensif, namun kata RU, ia juga sudah menghadap Ketua Umum Airlangga Hartarto untuk meminta restu.
“Semua sudah saya lakukan pendekatan kemudian DPD I, DPP dan saya orang pertama yang langsung ketemu Ketum minta restu dan saya yakin akan mendapatkan dukungan dari mereka,” ujarnya.
Bupati Buru dua periode ini juga mengungkapkan alasan mencalonkan diri sebagai Ketua DPD Golkar Maluku.
“Tentunya banyak alasan sehingga saya harus mencalonkan diri dan yang memotivasi saya yakni saya ingin menerapkan apa yang telah saya terapkan di Kabupaten Buru, sehingga Kabupaten Buru itu kultur identiknya dengan Partai Golkar,” kata RU.
RU ingin menjadikan Golkar sebagai partai terbesar di Maluku pada Pemilu 2024 mendatang.
“Ada perjuangan besar yang dimiliki Partai Golkar dan ini sebuah perjuangan yang sangat panjang dengan agendanya bagaimana memajukan bangsa ini untuk menjadikan partai besar di tahun 2024, dan pekerjaan itu harus dimulai dari sekarang berarti kita harus mulai penggalangan dari tingkat desa, kecamatan, kabupaten dan provinsi, harus kita memperjuangan platfon politik kita,” tandasnya.
Ketua DPD Golkar Kabupaten Buru ini menambahkan, dirinya akan menggelar deklarasi sebagai calon Ketua DPD Partai Golkar Maluku dan dilanjutkan dengan pendaftaran pada 29 Februari.
Disinggung soal Walikota Ambon, Richard Louhenapessy yang disebut-sebut juga akan maju sebagai calon ketua DPD, RU mengatakan, semua orang mempunyai hak untuk mencalonkan diri. Tetapi masing-masing mempunyai hitungan sendiri.
“Saya menghormati beliau sebagai senior Partai Golkar, tetapi tentunya kita semua mempunyai hitungan,” ujarnya.
Tak Berambisi
Sementara RL yang dikonfirmasi mengatakan, tak berambisi untuk menjadi ketua DPD Partai Golkar Maluku. Tetapi, kalau didukung partai ia akan maju.
“Terus terang saja, saya itu sudah mengabdi bagi partai ini sudah cukup lama. Kalau partai merasa bahwa tenaga, pikiran saya masih dibutuhkan, saya dengan sukacita mau mengabdi terus, tetapi kalau misalnya partai berpikir sudah saatnya dirolling maka saya dengan sukacita dengan itu. Saya sama sekali tidak ada ambisi pribadi tapi betul-betul saya melihat peluang untuk membina kader,” tandas RL kepada Siwalima, beberapa waktu lalu di Balai Kota.
Kendati begitu, kata RL, kalau partai mendukung dirinya untuk memimpin Golkar Maluku, ia juga siap maju.
“Kalau ada partai yang bilang kamu masih dibutuhkan maka saya siap, tapi tidak ada ambisi pribadi karena saya sudah mendapatkan semua dari partai,” ujarnya. (S-39)
Tinggalkan Balasan