AMBON, Siwalimanews – Sebanyak 4.923 personil gabu­ngan terdiri dari TNI, Polri, Satpol PP, Basarnas dan instansi lainnya di­siagakan guna mengamankan pe­rayaan Idul Fitri 1444 Hijriah di Provinsi Maluku.

Persiapan pasukan dilakukan lewat gelar pasukan Operasi Ketupat Salawaku 2023 yang dipusatkan di Lapangan Polda Maluku Letkol Pol Chr Taha­pary, Tantui, Senin (17/4).

Apel gelar pasukan dipimpin Kapolda Maluku, Irjen Lotharia Latif. Turut hadir Gubernur Maluku, Murad Ismail, Pangdam XVI/Pattimura, May­jen TNI Ruruh A. Setyawibawa, Danlantamal IX/Ambon, Danlanud Pattimura, Kabinda Maluku, Wakajati Maluku dan stakeholder lainnya.

Sebelum pelepasan pasukan, Kapolda Maluku didampingi Guber­nur, Pangdam dan Forkopimda lain­nya mengecek kesiapan pasukan.

Operasi Ketupat Salawaku se­cara resmi dilepas melalui penye­matan pita tanda operasi kepada tiga perwakilan yaitu, dari personel Pomdam XVI/Pattimura, Ditlantas Polda Maluku dan Dishub Provinsi Maluku.

Baca Juga: Kemenhub Prioritas Pembangunan Lima Pelabuhan di MBD

Sebelum membacakan amanat Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, Kapolda Lotharia Latif pertama-tama memberikan apre­siasi yang tinggi kepada Gubernur Maluku yang berkesempatan hadir.

“Tahun lalu beliau selaku ins­pektur upacara, tahun ini selayak­nya beliau juga menjadi inspektur upacara tapi beliau memberikan kesempatan kepada saya,” kata Kapolda sembari diiringi tepuk tangan dari peserta apel.

Apresiasi serupa juga disam­paikan Kapolda kepada Forko­pimda Maluku, khususnya koman­dan satuan yakni Pangdam, Dan­lantamal IX, Danlanud Pattimura, Kabinda dan lainnya.

“Kehadiran forkopimda Maluku menunjukan soliditas dan siner­gitas dalam melaksanakan kegia­tan kemanusiaan yaitu, Operasi Ketupat Salawaku 2023 ini, kita semua sungguh-sungguh dan akan memberikan pelayanan ter­baik kepada masyarakat di Maluku. Saya juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh pasukan,” katanya.

Saat membacakan amanat Ka­polri, Kapolda mengatakan apel gelar pasukan merupakan bentuk pengecekan akhir kesiapan pelak­sanaan operasi ketupat 2023. Kegiatan ini juga merupakan wujud nyata sinergisitas Polri dengan stakeholder terkait untuk meng­amankan mudik dan perayaan hari raya Idul Fitri 1444 H.

“Seperti kita ketahui, bahwa kerja keras bersama pada pengamanan mudik lebaran tahun lalu menda­patkan apresiasi dari masyarakat. Berdasarkan Survei Indikator periode 5 – 10 Mei 2022, terdapat  73,8% masyarakat merasa puas atas kinerja pemerintah dalam penyelenggaraan dan penanga­nan arus mudik tahun 2022,” katanya.

Penilaian positif tersebut harus men­jadi pemacu semangat, sehi­ng­ga pengamanan mudik tahun 2023 mampu dilaksanakan lebih baik.

Terlebih lagi Kemenhub mem­per­kirakan potensi pergerakan masyarakat akan mengalami pe­ningkatan dari 85,5 juta orang pada tahun 2022, menjadi 123,8 juta orang pada tahun 2023 atau me­ningkat 44,8%.

Berkaitan dengan hal tersebut, Presiden Joko Widodo menekan­kan “hati-hati, tahun ini ada lom­patan besar masyarakat yang mudik”. Dari 86 juta ke 123 juta dari survei. Artinya ada kenaikan kurang lebih 45 persen. Ini harus dihitung dan dikalkulasikan dengan baik.

“Oleh sebab itu, Polri bersama stakeholder terkait berkomitmen untuk melaksanakan pengama­nan secara lebih optimal, melalui ope­rasi terpusat dengan sandi “Ke­tupat 2023” selama 14 hari sejak 18 April – 1 Mei 2023,” katanya.

Disebutkan, Operasi Ketupat 2023 melibatkan 148.261 personel gabungan yang terdiri dari TNI-Polri, Kementerian terkait, BNPB, BMKG, Basarnas, Pertamina, Jasa Raharja, Jasa Marga, Satpol PP, Dinas Perhubungan, Dinas Kese­hatan, Pramuka dan Mitra Kamtib­mas lainnya. Para personel ter­sebut nantinya akan menempati 2.787 Pos dengan rincian:

1.857 Pos Pengamanan yang berfungsi untuk pusat informasi, gatur dan rekayasa arus lalin, serta memastikan keamanan maupun ketertiban pada objek wisata, pusat perbelanjaan dan pusat keramai­an lainnya;

Berikutnya, 713 pos pelayanan yang berfungsi untuk tempat isti­rahat pengemudi, manajemen rest area, pelayanan kesehatan, pem­berian takjil gratis dan berbagai layanan lainnya; dan 217 Pos Ter­padu yang berfungsi untuk pusat kodal operasi secara terintegrasi bersama stakeholder terkait dan dilengkapi dengan command center terpadu.

Terpisah, kepada wartawan, Ka­polda Maluku mengatakan, pelak­sanaan operasi ketupat disesuai­kan dengan karakteristik daerah masing-masing. Karakteristik wila­yah Maluku adalah kepulauan, se­hingga yang menjadi konsen dan fokus pengamanan yakni pada pelabuhan dan alat-alat angkut lainnya baik udara maupun kapal.

“Personel yang dilibatkan kurang lebih 4.923 orang, yang terdiri dari 3.889 dari Polri, TNI 589, dan 445 personel dari instansi terkait,” kata Kapolda didampingi Pangdam Pattimura.

Selain pengerahan ribuan per­sonil untuk mengamankan lebaran Idul Fitri, Polda Maluku juga me­nyiapkan Pos PAM sebanyak 48 unit, Pos Pelayanan 22 dan Pos Terpadu 10 unit. Puluhan Pos ter­sebut tersebar di seluruh jajaran Polda Maluku.

Khususnya pemudik di wilayah Maluku, Kapolda mengingatkan yang paling utama adalah, men­jaga keselamatan diri masing-masing. Ikuti semua petunjuk dan SOP dari petugas yang telah di­tetapkan.

“Kita berharap semua penang­gung jawab baik itu angkutan darat, laut dan udara dapat menyiapkan akomodasinya dengan baik. Kita amankan masyarakat yang me­laksanakan mudik dengan sebaik-baiknya,” pintanya.

Kapolda mengaku telah meng­himbau pihak syahbandar, per­hubungan laut agar dapat meng­antisipasi kapal cadangan, jangan sampai masyarakatnya banyak namun kapalnya tidak siap.

“Peran dari teman-teman media juga sangat penting terus me­nginformasikan kepada publik tentang jam-jam perjalanan, cuaca dan sebagainya. Saya kira ini sangat penting,” katanya.

Terkait dengan daerah yang menjadi pengamanan khusus, Kapolda mengaku diantaranya transportasi, pelabuhan besar yang dilewati kapal dan Bandara. Ini menjadi atensi Polda Maluku.

Sementara itu, Pangdam Patti­mura Ruruh A Setyawibawa me­nambahkan, TNI siap membantu Polda Maluku dalam pengamanan lebaran Idul Fitri 2023 maupun arus mudik dan balik.

“Saya menghimbau mari kita menjaga keanekaragaman di Maluku, supaya suasana yang su­dah kondusif ini terjaga dengan baik, sehingga perayaan idul fitri berjalan dengan damai, indah dan berdampingan dan kembali suci,” pungkasnya.

11 Lokasi Disekat

Untuk menciptakan puncak perayaan Idul Fitri 1444 Hijriah yang aman dan tertib, Polresta Ambon dan Pulau-pulau Lease akan melakukan penyekatan di 11 titik  atau lokasi.

Penyekatan jalur tersebar di per­tigaan Batu Gantung, perempatan Masjid Al-Fatah, perempatan tugu trikora, SPBU Soabali, Kebun Cengkeh, Ongkoliong, Batu Merah, JMP Galala, JMP Poka, Ahuru dan pertigaan Polsek Baguala.

Selain penyekatan, Polresta Ambon juga membangun 7 pos pe­ngamanan, 5 pos pelayanan dan 2 pos terpadu di wilayah Hukum Polresta Ambon dan P.P Lease.

Hal ini disampaikan Kapolresta Pulau Ambon Kombes Raja Arthur Lumongga Simamora dalam apel gelar pasukan yang dipimpin Pj Walikota Ambon Bodewin M Wattimena di Lapangan Merdeka Kota Ambon, Senin (17/4).

“Pelaksanaan kegiatan peng­amanan Idul Fitri  tahun ini personil khususnya wilayah Hukum Polresta P.Ambon & Pp Lease yang dilibatkan dalam sprin operasi ketupat berjumlah 320 Personil, namun secara keseluruhan selu­ruh personel dilibatkan dalam giat pengamanan berjumlah 1.056 yang sudah terbagi dalam 7 pos pengamanan, 5 pos pelayanan dan 2 pos terpadu di wilayah hukum Polresta Pulau .Ambon dan Pp Lease,”jelas Kapolresta.

Dikatakan, gelar pasukan yang dilakukan secara serentak dilak­sa­­nakan diseluruh Indonesia mu­lai dari Tingkat Mabes sampai ti­ngkat kewilayahan. Apel gelar pasukan merupakan bentuk penge­cekan akhir kesiapan pelaksanaan operasi ketupat 2023. Kegiatan ini merupa­kan wujud nyata sinergitas Polri dengan stakeholder dalam rangka pengamanan Idul Fitri 1444 H.

Untuk pelaksanaanya sendiri, pengamanan dengan Sandi “Ke­tupat 2023” akan dilaksanakan mulai dari tanggal 18 April hingga 01 Mei 2023. (S-10)