AMBON, Siwalimanews – Puluhan anggota Bri­mob Polda Maluku ter­nyata merasakan dam­pak dari suntikan vaksin AstraZeneca. Vaksin buatan Inggris itu sete­lah disuntik ke personel Polda Maluku sebanyak 1.500 orang akhirnya menunjukan gejala meriang.

Kabid Humas Polda Maluku, Kombes Rum Ohoirat kepada Siwa­lima Senin (5/4) menje­laskan, sebanyak 20 orang mengalami me­ri­ang usai disuntik vaksin massal 30 Maret lalu yang digelar Polda Ma­luku di kawasan lapa­ngan upacara Tahapary.

Meski demikian, Ohoi­rat mengaku hal itu me­rupakan bagian dari Ke­jadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI). Menu­rutnya, puluhan orang yang divaksinasi terse­but termasuk korban meninggal dari Satuan Brimob LT. Sayangnya LT mening­gal bukan karena divaksinasi, melainkan terpapar Covid-19.

“Meriang itu semua orang lami usai divaksin. Itu bagian dari KIPI. Namanya juga vaksin atau imu­nisasi itu sama. Efek samping daripada imunisasi adalah badan meriang. Sebelum divaksin sudah dijelaskan kepada anggota Brimob. Tapi sekarang semua sudah sehat dan normal seperti biasa. Ter­ma­suk yang korban meninggal awal­nya meriang tapi sudah sembuh. Sayangnya yang bersangkutan Covid-19,” jelas Ohoirat

Mantan Kapolres Malra itu mengatakan dirinya juga saat divaksin merasakan meriang yang sama, Tapi kemudian hilang dan tubuh kembali sehat. “Jadi sata tegaskan, vaksin itu tidak menyebabkan orang meninggal. Meriang itu bagian dari efek suntik vaksin tapi tidak mengakibatkan orang meninggal dunia,” kata Ohoirat.

Baca Juga: Stimulus Listrik Diperpanjang Hingga Juni

Dijelaskan, saat ini puluhan anggota Polri yang sempat mengalami meriang itu sudah sembuh dan beraktivitas seperti biasa. “Anggota Brimob yang berjumlah puluhan itu mereka sudah sembuh semua, sudah bekerja seperti biasa lagi dan tidak ada masalah,” ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, Komandan Kompi 4 Batalyon A Pelopor Satuan Brimob Polda Maluku Iptu Laurens Tenine meninggal dunia pada Minggu (4/4). Korban meninggal dunia setelah sempat mengalami sesak nafas. Sebelumnya, korban yang mengikuti vaksinasi massal di lapangan upacara Polda Maluku pada 30 Maret pekan lalu sempat mengalami meriang setelah disuntik vaksin AstraZeneca. Namun pihak rumah sakit mengklaim korban meninggal akibat terpapar Covid-19.

Pemkot Terima 2.500 Vaksin AstraZeneca

Sebanyak 2.500 vial vaksin AstraZeneca telah diterima Pemerintah Kota Ambon, dan telah digunakan dalam proses pelaksanaan vaksinasi tahap kedua. Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Ambon, Wendy Pelupessy.

Dirinya mengungkapkan, sesuai dengan permintaan kepada tim Satgas Covid-19 Provinsi Maluku, pihaknya sudah menerima sebanyak 2.500 vial vaksin AstraZeneca.

“AstraZeneca untuk Kota Ambon itu ada sekitar 2.500 vial, berarti itu ada 25 ribu dosis yang harus kita suntikan, sebelum tiba masa kadaluarsa pada Mei. Jadi kita harus kejar target itu,” tuturnya kepada wartawan, disela-sela kesibukannya mengikuti rapat kerja LPTQ dan LASQI di Marina Hotel Ambon, Sabtu (3/4).

Diakuinya, vaksin yang memiliki batas kadaluarsa per Mei 2021 ini, telah diberikan sejak Senin pekan kemarin, dan pemakaian tersebut akan terus digunakan sampai dengan penyuntikan dosis kedua pada beberapa warga yang menggunakannya.

“Sekarang kita sudah pakai vaksin AstraZeneca. Dan penggunaannya telah dilakukan sejak senin pekan kemarin. Jadi sudah tidak lagi pakai Sinovac,” beber Pelupessy. (S-52)