Ribuan Masyarakat Amati Fenomena Alam Gerhana Matahari
RIBUAN masyarakat di Kecamatan Kisar Selatan dan Kisar Utara hadir dan mengamati fenomena alam Gerhana Matahari Total (GMT) di Lapangan Maka Pulau Kisar, Kabupaten Maluku Barat Daya, Kamis (20/4).
Masyarakat Pulau Kisar dan wisatawan yang datang dari luar pulau Kisar sejak pukul 08.00 WIT mulai berdatangan di Lapangan Maka sambil mengikuti Pentas Seni dan Budaya yang digelar sebelum GMT.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten MBD, Weruhair A A. Petrusz, yang hadir di Lapangan Maka mengungkapkan, fenomena alam yang sangat luar biasa yang mungkin tidak akan dialami lagi oleh generasi saat ini.
“Semua masyarakat merasakan haru bahkan ada yang menangis, bersyukur karena dapat melihat keajaiban Tuhan yang sangat indah,” jelas Kadis Petrusz.
Ia menuturkan, semua tim bekerja sangat luar biasa, baik itu tim dari Observatorium Bosscha ITB, Ditjen Kebudayaan Kemenristekbud, Yayasan Pohon Sagu, AMGPM Daerah Kisar, Pemerintah Kabupaten MBD bahkan masyarakat mendukung suksesnya kegiatan yang dimaksud.
Baca Juga: Sholat Id di MBD Berjalan Lancar dan Damai“Support sistem maksimal dan luar biasa bahkan edukasi dan tenda-tenda live streaming dibangun dengan baik sehingga masyarakat dapat mengamati channel YouTube yang disediakan dengan baik,” katanya.
Ia menuturkan, atas nama Pemerintah Daerah, pihaknya menyampaikan banyak terima kasih kepada semua tim yang telah bekerja dengan tulus demi suksesnya kegiatan dimaksud.
Ia berharap, fenomena alam ini bisa menjadi refleksi bagi masyarakat bahwa alam ciptaan ini penuh dengan keajaiban yang patut disyukuri.
Sementara itu, salah satu Staf Peneliti Observatorium Bosscha Institut Teknologi Bandung, Ocha menjelaskan pengamatan GMT merupakan sebuah fenomena alam yang sangat langka dan tidak terjadi setiap tahun dan mungkin di Pulau Kisar akang terjadi GMT 300 tahun lagi.
“Ini fenomena langka dan tidak terjadi setiap tahun bahkan bagi masyarakat Pulau Kisar akang mengamati GMT pada 300 tahun yang akan datang,” katanya.
Ia menambahkan, untuk wilayah Indonesia, akan ada GMT lagi di Tahun 2042 namun tidak Pulau Kisar.
“Saya sangat beruntung dan bahagia sekali bisa menyaksikan fenomena yang langka dan spektakuler ini bersama-sama masyarakat Kisar,” urainya.
Ia mengisahkan, dirinya bersama semua masyarakat yang hadir sama-sama terharu merasakan perubahan, bagaimana tadinya panas terik pelan-pelan menjadi dingin dan gelap, matahari tertutup semuanya oleh permukaan bulan masyarakat bahkan juga bisa menyaksikan bintang-bintang, kemudian pelan-pelan mulai terang kembali dan panas lagi.
“Menurut saya, itu peristiwa yang sangat luar biasa dan beruntung sekali bahkan menyaksikan di tempat yang luar biasa juga,” jelasnya. (S-08)
Tinggalkan Balasan