AMBON, Siwalimanews – Rencana Dinas Perin­dus­­-trian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Ambon untuk merelokasi 2.315 pedagang pada sejumlah pasar yang sudah ditentu-kan, namun terkendala proses undian yang belum dilakukan untuk semua pedagang.

Buktinya, sampai dengan saat ini, baru 1.500 pedagang yang diundi. Sementara sisanya belum dilakukan.

Menurut Sekretaris Dinas Per­-in­dustrian dan Perdagangan (Dis­-perindag) Kota Ambon, Janes Apo­-n­no, relokasi pedagang belum dapat dilaksanakan disebabkan pencabu­tan undian belum selesai dilakukan.

Aponno beralasan, proses undian pedagang belum seluruhnya dilakukan karena masih masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), sehingga ada sebagian pedagang di dalam gedung putih di Pasar Mardika yang menempati lantai I dan II  belum dilakukan.

“Untuk lantai I dan II belum  sempat kita undikan, dikarenakan mereka tutup sehingga baru dapat diundi lanjut sekarang karena baru dibuka,” katanya.

Baca Juga: Wakapolri Tinjau Pembangunan Gedung Baru Polda Maluku

Aponno menegaskan, sudah 1500 pedagang Passo sudah hampir selesai, yang ada ini hanya tersisa. Dari pasar Apung sama pasar Oleh-Oleh, kurang lebih jumlahnya sekitar 300an-lah. Kita upayakan untuk selesaikan,” tegasnya.

Ia menambahkan, pengundian lanjutan akan dilaksanakan kepada sisa  pedagang lainnya. Dan relokasi akan dilakukan setelah pencabutan undi.

Ditunda Usai PSBB

Rencana Pemkot Ambon untuk relokasi ribuan pedagang Pasar Mardika kesejumlah pasar-pasar alternatif yang telah disiapkan usai perayaan Idul Fitri, kembali ditunda hingga pelaksanaan pemberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tahap I, II.

Menurut Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Ambon, Pieter Leuwol kepada wartawan di Balai Kota Ambon, relokasi pedagang yang di jadwalkan awal bulan Juni dilakukan, namun ditunda hingga usai pelaksanaan PSBB.

“Pak wali ambil kebijakan kemungkinan usai PSBB,” katanya.

Leuwol mengakui, Disperindag mengalami kesulitan dalam melakukan pengundian bagi para pedagang di pasar tertua milik Kota Ambon ini.

“Semua ini ada kendala-kendala yang katong alami dalam kaitan dengan pengundian. Sekarang ini anggota kami tidak turun karena demo terus. Ini kan mempengaruhi proses pengundian,” ujarnya.

Selain kendala pengundian yang dialami oleh Pemerintah Kota Ambon, Leuwol mengaku, ada juga sejumlah pedagang Pasar Mardika yang menolak untuk dipindahkan dengan alasan, lokasi tempat berjualan terlalu jauh dari tempat tinggal sejumlah pedagang tersebut. (Mg-6)