AMBON, Siwalimanews – Ratusan umat Katolik baik dari Kota Ambon dan sekitarnya menghadiri presmian Gedung Geraja Santo Petrus Saparua tepatnya di Negeri Tiouw, yang diresmikan oleh Uskup Diosis Amboina Mgr Senno Ngutra, Rabu (28/6).

Pastor Paroki St Fransiskus Xaverius, RD Paul Kalkoy dalam laporannya saat peresmian gedung gereja itu mengaku, Saparua mempunyai sejarah yang luar biasa, tetapi sering kali dilupakan.

Itu terbukti hari ini banyak orang baru pertama kali menginjakan kakinya di Saparua, termasuk ada sekitar 400 umat Katolik dari Kota Ambon datang untuk menyaksikan langsung acara peresmian dan pentahbisan Gedung Gereja St Petrus Saparua.

“Umat Katolik di Saparua tidak lebih dari 22 KK dan hanya 52 jiwa, karena itu kita bawa umat dari Katedral maupun paroki-paroki di Kota Ambon datang sama-sama bersyukur untuk tempat ini. Seperti kata Paus Fransiskus, gereja itu adalah kehadiran dari Tuhan sendiri. Gereja adalah rumah Tuhan sekaligus rumah kita,” tulis Pastor Kalkoy dalam rilisnya yang diterima redaksi Siwalimanews, Jumat (30/6).

Dijelaskan, pekerjaan pembangunan gereja memakan waktu 4 bulan, meskipun dimulai sejak tanggal 9 Oktober 2022 tahun lalu, tetapi ada banyak waktu para tukang harus libur Natal, Paskah, Tahbisan dan lain-lain, dan hanya dikerjakan 4 bulan hingga peresmian hari ini.

Baca Juga: Murad Sebut Watubun tak Layak Jadi Ketua DPRD

“Rencana awal hanya renovasi ganti atap dan dinding, tetapi dimulai dari bantuan Yayasan Kasih Mulia kemudian dilanjutkan dengan bantuan banyak orang yang baik sehingga gedung gereja ini boleh dibangun baru, dan ini semua murni kontribusi umat beriman. Karena kontribusi tersebut saya beranikan diri untuk membangun kembali gereja sekaligus membangun pastoran yang baru untuk umat Saparua,” jelas Pastor Paul seraya merincikan, pembangunan gereja dan pastoran menghabiskan dana sekitar Rp 673.500.000 ditambah banyak yang memberi dalam bentuk barang.

Sementara itu,  Penjabat Bupati Maluku Tengah, Muhamat Marasabessy mengaku, gedung gereja Katolik yang baru diresmikan merupakan bentuk perjuangan umat, dan pemerintah akan selalu hadir membantu umat.

“Saya atas nama pribadi bersama istri dan pemerintah serta masyarakat mengucapkan selamat untuk peresmian Geung Gereja Katolik Santo Petrus Saparua, semoga gedung gereja ini dirawat dan digunakan sebagai sarana beribadah dan meningkatkan kualitas iman umat Katolik,” ucap bupati.

Uskup Diosis Amboina Mgr Senno Ngutra pada kesmepatan itu juga mengucapkan terima kasih atas kehadiran Penjabat Bupati Maluku Tengah bersama istri, Ketua Latupati Saparua, para raja, Ketua Klasis GPM, para pendeta se-Kecamatan Saparua dan pimpinan gereja dedominasi, tokoh umat muslim, TNI dan Polri serta seluruh elemen masyarakat Saparua.

“Gereja seperti ini indah, tetapi gereja ini terbangun dari batu-batu mati, semen, pasir dan lainnya. Lalu artinya, gereja yang sesungguhnya adalah jemaat itu sendiri. Kita bangun gereja megah, tetapi umat malas masuk gereja sama saja. Kalau gereja sederhana, tetapi iman umat betul-betul bagus, maka gereja itu akan ada sukacita dan kedamaian,” ungkap Uskup.

Uskup berharap, gereja hendaknya selalu digunakan untuk memuji Tuhan, itu yang paling penting. Gereja atau mimbar jangan dipakai untuk marah-marah umat, atau menghukum atau mengutuk umat, karena yang keluar dari mimbar ini seperti diajarkan Tuhan Yesus adalah cinta kasih, pengampunan, belas kasihan, saling memaafkan dan saling melindungi.

Kedepan jika ada basudara dari GPM atau dedominasi gereja lain ingin menggunakan gereja ini untuk beribadah atau membuat acara-acara rohani, silahkan. Gereja terbuka bagi semua umat, dengan tetap memperhatikan tempat-tempat yang dikuduskan di dalam gereja.

“Semoga Gedung Gereja Katolik Santo Petrus Saparua yang terbangun dari benda-benda mati menjadi sarana umat beribadah dan meningkatkan kualitas iman,” harap Uskup.

Untuk diketahui, peresmian gedung gereja tersebut ditandai dengan penandatangan prasasti dan pembukaan papan nama gereja, dilanjutkan dengan membunyikan lonceng gereja secara bersama oleh Uskup Senno Ngutra, Penjabat Bupati Malteng, Ketua Latupati, Sekretaris Klasis GPM PP Lease dan Camat Saparua Timur, mewakili masyarakat Muslim di Saparua.

Selanjutnya penyerahan kunci gereja dari koordinator pembangunan kepada pastor paroki RD Paul Kalkoy, yang dilanjutkan dengan pembukaan pintu gereja dan pengguntingan pita oleh Penjabat Ketua TP PKK Maluku Tengah, Ny. Bella Marasabessy.(S-09)