AMBON, Siwalimanews – Sempat mengalami kelangkaan, bahan bakar minyak jenis Pertalite maupun Solar akhirnya masuk lagi ke Kota Tiakur.

BBM jenis Pertalite maupun Solar sempat menghilang sebelum Pemilu berlangsung.

Pantauan Siwalima, setelah BBM masuk ke sejumlah Agen Premium Minyak Solar, ratusan kendaraan bermotor terlihat antri sejak pagi hari.

Di Kota Tiakur sendiri ada Satu SPBU dan tiga APMS yang beroperasi, namun sejak desember, tidak ada pasokan BBM di SPBU  kecuali agen.

Tidak ketinggalan, selain membawa sepeda motor, warga juga membawa jerigen untuk mendapatkan lebih Pertalite untuk mengantisipasi kelangkaan.

Baca Juga: Nelayan di Liang Panen Hasil Keramba Jaring Apung

Kendaraan bahkan mengekor lebih dari 100 meter karena kelangkaan BBM berlangsung lebih dari tiga Minggu.

Untuk mendapatkan BBM di kondisi langka, menurut Rivan ketika dikonfirmasi di lokasi penjualan mengaku harus mendapatkan dengan harga yang mahal.

“Kalau saat BBM langkah, ada yang menjual 25 ribu per liter. Bahkan kalau langkah sekali, ada yang menjual harga 50 ribu untuk 1 botol air mineral ukuran 150 ml, itu pun tidak penuh,” jelasnya kepada Siwalima, Rabu (28/2).

Dirinya bersyukur hari ini BBM sudah bisa didapatkan dengan harga normal dimana untuk Pertalite dijual Rp 16 ribu/liter.

“Sudah aman sekarang, BBM cukup banyak. Semoga tidak ada lagi langka seperti sebelum-sebelumnya,” ujarnya.

Dijelaskan untuk harga di beberapa pulau, atau kecamatan, harga Pertalite bervariasi tidak sama dengan harga yang ada di Kota Tiakur ibukota kabupaten.

Tentunya, karena SPBU juga sampai sekarang belum ada di Kota Tiakur membuat BBM harganya masih cukup mahal dibandingkan dengan kabupaten kota lain di Maluku.

“Di Pulau Leti misalnya, untuk mendapatkan Pertalite dijual 20 ribu per liter dan realita,” ungkapnya.

Untuk itu dirinya berharap ke­-pada pemerintah bisa memper­ha­ti­kan kondisi ini. bagaimana pemberlakuan BBM satu harga belum dirasakan oleh masyara­kat di bumi Kalwedo tersebut.

“Harus ada perhatian, kami harap masalah ini segera diselesaikan agar kedepan selain kelangkaan, harga juga bisa terjangkau,” tandasnya.

Mulai Langka

Bahan Bakar Minyak terutama Pertalite dan Pertamax kini mulai langka di Kabupaten Maluku Barat Daya, terutama di Kota Tiakur.

Pasalnya sampai dengan hari ini kedua jenis BBM yang merupakan salah satu kebutuhan dasar untuk transportasi, mulai sulit didapatkan oleh masyarakat.

Pantauan Siwalima sejak Rabu (21/2) hingga Jumat (23/2) di Kota Tiakur tidak terlihat adanya penjualan BBM kedua jenis tersebut di APMS maupun pedagang eceran.

Kepala Badan Ekonomi dan Sumber Daya Alam MBD Imanuel Maupula yang dikonfirmasi minta masyarakat agar tidak panik dengan kelangkaan ini. sebab pemerintah tetap berusaha untuk mengatasi persoalan ini.

“Kita punya estimasi satu kali pemuatan itu kan 80 ton. Jadi kalau sudah ada di depot Saumlaki untuk mengisi, baru kita estimasi, jarak perjalanan dari Saumlaki ke Moa kan 30-40 jam,” ujarnya kepada Siwalima. (S-09)