Ratusan Aktivis Peduli Hutan Serbu Kantor Bupati SBT
BULA, Siwalimanews – Ratusan Aktivis Peduli Hutan Adat Batti Kelusi dan Bati Tabalen, Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) menyerbu Kantor Bupati menyampaikan berbagai tuntan, Rabu (10/8).
Aksi demostrasi berlansung di Kantor Bupati SBT dari pukul 13.15 WIT hingga 15.00 WIT.
Dalam demonstrasi itu, ratusan aktivis ini meminta, agar PT Balsm Energy Indonesia dan Subkontrak PT BGP Indonesia mengangkat kaki dari hutan adat Batti.
“Kami minta agar PT Balsm Energy Indonesia dan Subkontrak PT BGP Indonesia mengangkat kaki dari hutan adat Batti, karena sudah melakukan eksplorasi di hutan adat tanpa ada persetujuan masyarakat adat Batti,” teriak pendemo.
Saat berlansungnya demonstrasi yang dipimpin Bahril Kelebai dan korlap diantaranya, Rahman Rumuar, Ikbal Wattimena, Syahrul Rumata, Abdul Gafur Rusunrey, Fahmi Kubal, Asrun Wara-Wara, Afriliska Latu titahena, Kristin Rumahlatu, dan Yani Kella.
Baca Juga: Diakhir Masa Jabatan, Tuasikal Temui WargaBahri Kelebai dalam orasinya mengatakan, Hari ini terjadinya perampasan ruang hidup dan perusakan lingkungan di Negeri Batti.
Karena itu, kata dia, tidak ada nilai tukar yang tinggi dalam upaya penyelesaian melainkan kedua perusahaan itu harus mengangkat kaki dari hutan adat tersebut. Karena Batti adalah negeri leluhur, negeri berkat dan negeri karamat.
Dia meminta, eksplorasi dan penggalian titik sumur untuk upaya eksploitasi migas di hutan adat tersebut segera dihentikan.
“Kami minta perusahan segera angkat kaki dari hutan adat kami, jangan ada upaya untuk melakukan kejahatan dengan cara memuluskan perusahan tersebut,” pintanya.
Sementara itu, Orator lainnya menyampaikan hal yang sama yakni meminta untuk perusahaan angkat kaki dari hutan adat Batti.
“Kami minta perusahaan segera angkat kaki tanpa ada upaya memuluskan eksplorasi dan eksploitasi migas di hutan adat Batti,” pinta mereka.
Usai menyampaikan Orasi, Aktivis yang tergabung dalam Save Batti ini menyerahkan tuntutan meraka kepada Wakil Bupati SBT, Idris Rumalutur yang menerima para aktivis ini.
Wakil Bupati SBT Idris Rumalutur mengatakan, tuntutan aktivis ini akan disampaikan kepada Bupati SBT Abdul Mukti Keliobas, dan selanjutnya akan ditindak lanjuti atas nama pemerintah kabupaten.
“Saya akan sampaikan tuntutan kalian semua kepada pak bupati, karena saat ini bupati masih ada agenda pemerintahan di luar daerah,” katanya.
Usai melakukan aksi di Kantor Bupati SBT, Para aktivis menuju PT Balsm Energy Indonesia dan Subkontrak PT BGP Indonesia.
Tepat pukul 15.12 WIT, Masa aksi tiba di perumahan dan melakukan aksi demostrasi.
Rahman Rumuar dalam orasinya mengatakan, pihak perusahan terlalu berani melakukan eksplorasi di hutan adat Batti.
Katanya, tanah Batti itu tanah adat dari leluhur dan tidak boleh ada upaya melakukan kejahatan lingkungan di wilayah tersebut.
Dia meminta, untuk tidak menggunakan pendekatan ESDM demi kepuasan perusahan semata. Karena Batti adalah titipan leluhur yang harus dijaga dan tidak boleh diganggu oleh perusahaan manapun.
Lebih jauh katanya, pihak perusahaan telah kelewatan dan sangat berani mengobrak abrik hutan adat Batti tanpa ada persetujuan masyarakat adat.
Karena dengan adanya eksplorasi migas di hutan Batti, maka harus dilawan sampai tuntas dan perusahaan tersebut segera angkat kaki dari tanah leluhur ini.
Selesai menyampaikan orasi, para pendemo ini kemudian menyerahkan tuntutan mereka kepada Bati Manager Salamon
Salmon kepada Siwalima mengatakan, Perusahan memiliki semua dokumen dan juga dokumen amdal.
Sementara untuk tuntutan pendemo, Kata Salamon akan pindahkan titik pengeboran dari hutan adat Bati. (S-19)
Tinggalkan Balasan