AMBON, Siwalimanews – Akibat dari Pemprov Maluku berlakukan rapid antigen bagi pelaku perjalanan dalam provinsi, menyulut emosi pemudik asal Kabupaten Buru. Lantaran rapid antibody ditolak petugas pelabuhan, puluhan warga Buru itu terancam tidak pulang ke kampung halamannya.

Mereka kemudian melakukan aksi protes mendatangi kantor Gubernur Maluku dan meminta pemerintah provinsi berlakukan rapid antibody lantaran harga rapid antigen sangat memberatkan.

Massa yang marah karena terancam tidak dapat pulang ke Buru itu mendatangi kantor Gubernur dipimpin Koordinator Lapangan Arjun Bola bersama dengan puluhan orang dari Pelabuhan Galala memprotes kebijakan pemda berlakukan rapid antigen.

Mereka tiba di kantor gubernur sekitar pukul 10.00 WIT, tepatnya di pintu masuk bagian Timur, dekat kantor Kejaksaan Tinggi Maluku Selasa (4/5).

Massa protes karena revisi surat edaran Gubernur Maluku yang dinilai memberatkan masyarakat akan biaya rapid tes antigen. “Kami minta agar perjalanan hanya menggunakan rapid tes antibodi dan meniadakan rapid tes antigen dan masyarakat merasa terhambat untuk berangkat karena harus menunjukan rapid tes antigen,” teriak mereka.

Baca Juga: Mathias Ajak Mahasiswa Papua tak Terlibat Organisasi Terlarang

Mereka mengaku terbebani dengan biaya rapid tes antigen yang mahal dan tidak memiliki biaya yang cukup untuk itu.  Protes pun tidak dapat terhindarkan, aksi saling dorong pun terjadi, yang berujung pada dipukulnya anggota Satpol PP oleh warga dari Pulau Buru yang kemudian menyulut aksi balas dendam oleh petugas.

Baku hantam dengan massa pun tidak terhindarkan. Sejumlah warga terpaksa diamankan petugas.  Kejadian reda setelah perwakilan perwakilan pendemo menemui Kepala Kesbangpol Titus Renwarin dan Kepala Pelaksana BPBD Maluku Henri Far-Far di lantai II Kantor Gubernur Maluku.

Titus mengaku pemberlakuan rapid tes antigen merupakan kewajiban untuk mencegah penyebaran Covid-19  “Ini harus dipatuhi karena merupakan aturan yang diberlakukan,” jelasnya.

Setelah mendapat penjelasan dari pemerintah, puluhan masa kemudian dipersilahkan menda­patkan rapid tes antigen di hala­-man kantor gubernur oleh petugas dinas kesehatan secara gratis.

Sementara itu Ketua Harian Satgas Covid- 19 Maluku, Kasrul Selang dalam rilisnya menjelaskan pihaknya akan membantu masyrakat kurang mampu yang akan melakukan perjalanan dengan menyediakan layanan rapid tes antigen gratis.

Rapid antigen gratis ini akan akan dilaksanakan selama dua hari dari tanggal 4-5 Mei di halaman kantor gubernur bagian belakang. “Jadi, bukan kita memberikan kelonggaran mudik ya. Jika memang dia harus pulang dan tidak mampu, maka kita bantu berikan layanan rapid test antigen gratis,” kata Kasrul.

Ratusan masyarakat dan mahasiswa telan menjalani rapid test antigen rata-rata yang akan melakukan mudik ke MBD, Buru Selatan dan Kabupaten Buru.

“Dari calon penumpang yg diperiksa sebanyak 407 orang, 4 orang positif yg tidak diperkenankan melakukan perjalanan,” jelas Kasrul.

“Tanggal 16 sampai 17 Mei seng (tidak) ada lagi pelayaran untuk penumpang. Yang ada hanya untuk logistik,” tandas Kasrul. (S-39)