PUPR akan Bangun Jembatan Darurat di Nalbesi
AMBON, Siwalimanews – Perjuangan masyarakat Desa Neat dan Leksula untuk memiliki jembatan penghubung pada sungai Nalbesi mulai menemukan titik terang, dimana pemerintah provinsi Maluku akan membangun jembatan darurat untuk memudahkan akses masyarakat.
Kapala Dinas PUPR Provinsi Maluku, Mohammad Marasabessy mengatakan, terkait dengan jembatan Nalbesi pihak PUPR Maluku telah turun dan melihat dan ternyata pembangun jembatan dimaksud membutuhkan anggaran yang cukup banyak.
“Kita sudah turun kemarin dan memang butuh biaya cukup banyak untuk membangun jembatan itu,” ujar Marasabessy, kepada wartawan, di Baileo Rakyat Karang Panjang, Rabu (19/8).
Walaupun menelan anggaran yang cukup banyak namun Marasabessy menegaskan, pihaknya akan membangun dan berkoordinasi dengan pihak Balai Pelaksana Jalan Nasional meskipun jembatan Nalbesi merupakan kewenangan pemerintah Provinsi Maluku.
Salah satu upaya yang dilakukan juga, kata Marasabessy dengan menyurati Kementerian PUPR RI dalam kaitan dengan anggaran yang memang cukup banyak, karenanya sambil menunggu respon Kementerian, PUPR Maluku akan membangun jembatan gantung darurat.
Baca Juga: Pemkab SBB Peringati 1 Muharram dengan Dzikir Bersama“Kita sementara menyurati Kementerian karena memang butuh dana yang cukup besar, jadi sambil menunggu nanti kami akan bangun jembatan gantung sementara, sambil kita mendesain dan membangun jembatan permanen disana,” tuturnya.
Terkait dengan kepastian waktu pengerjaan jembatan parmanen, Marasabessy mengakui jika sesuai yang disampaikan ketua Komisi III DPRD Maluku pada tahun 2021 sudah jalan, maka saat ini PUPR Maluku sementara menyiapkan masterplan, desain jembatan, kesiapan lahan untuk mendungkung jembatan itu.
“Mudah-mudahan sudah siap tahun ini dengan desain, lalu tahun 2021 kita menyempurnakan desain-desain, yah mungkin kita mulai star pengerjaan pada tahun 2021 dan 2022,” tegasnya.
Lebih lanjut Marasabessy menjelaskan PUPR dalam perencanaan bukan saja membangun jembatan yang ada di Nalbesi, namun ada juga beberapa jembatan yang ada di Kabupaten Seram Bagian Timur dan jembatan lainnya yang jumlah panjangnya mencapai enam ratus meter dengan menelan biaya kurang lebih 200 miliar.
Ditambahkannya, Pempus telah mengalikasikan anggaran sebesar 130 triliun untuk infrastruktur seluruh Indonesia dan Bina Marga mendapatkan anggaran 25 triliunn, sehingga PUPR Maluku akan berupaya agar dengan anggaran yang ada dapat membangun jalan dan jembatan baik pembangunan baru maupun maupun rehabilitasi di Maluku.
“Program di PU itu 130 triliun untuk Bina Marga kurang lebih 25 triliun maka kita akan dorong untuk bangun jalan dan jembatan baik pembangun baru maupun rehabilitasi, intinya yang belum mantap kita mantapkan,” tandasnya.(Cr-2).
Tinggalkan Balasan