Puluhan Remaja Masjid Gelar Aksi Protes di Balai Kota
Sampaikan Tiga Tuntutan Jelang Ramadhan 1442 H
AMBON, Siwalimanews – Puluhan Remaja Masjid dan mahasiswa IAIN, Jumat (9/4) menggelar aksi demonstrasi di Balai Kota Ambon.
Kedatangan mahasiswa dan remaja masjid ini untuk memprotes sikap Pemkot Ambon, yang sampai dengan saat ini belum juga memasang spanduk ucapan dalam rangka menyambut bulan Suci Ramadhan 1442 H.
Puluhan remaja masjid dan mahasiswa ini tiba di depan balai Kota sekitar pukul 11.35 WIT dengan berjalan kaki serta menumpang satu unit mobil pick up. Kedatangan mereka langsung dikawal oleh aparat kepolisian dari Polsek Sirimau dan Satpol PP.
Koordinator aksi Jihad Toisutta dalam orasinya didepan Balai Kota mengatakan, umat Islam sebentar lagi menyambut bulan suci Ramadhan 1442 H, akan tetapi, hampir disetiap sudut jalan, tidak ditemukannya satupun spanduk ucapan Ramadhan.
“kami tidak temukan adanya ucapan selamat memasuki Ramadhan di spanduk, sementara tinggal beberapa hari lagi sudah memasuki bulan suci Ramadhan,” ucapnya.
Baca Juga: Diduga Ada Pengalihan Minyak Tanah Subsidi ke IndustriSelain itu, Jihad juga minta kepada pihak Pemkot Ambon, agar kegiatan ibadah umat Muslim disaat Ramadhan tidak dilaksanakan seperti tahun-tahun sebelumnya.
“Kalau tahun sebelumnya kita dilarang untuk ibadah di Masjid dan harus jaga jarak, hal itu tidak sesuai dengan tata cara ibadah yang sesuai dengan syariat Islam,” ucapnya.
Setelah berorasi hampir 30 menit, namun tak ada satupun pejabat yang menemui mereka, akhirnya Jihad membacakan tiga poin pernyataan sikap dari aksi yang mereka lakukan yakni, pertama, memasuki bulan suci Ramadhan 1442 H, Pemkot Ambon khusunya yang beragama Islam harusnya memasang spanduk dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan, akan tetapi hal tersebut tidak kami temukan, sementara tinggal beberapa hari lagi sudah memasuki bulan suci Ramadhan
Kedua, kami meminta kepada Pemkot Ambon agar kegiatan ibadah umat Muslim, tidak seperti tahun kemarin, dimana kita dilarang untuk melakukan ibadah di masjid dan harus menjaga jarak, dimana hal tersebut tidak sesuai dengan tata cara ibadah yang sesuai dengan syariat Islam.
Ketiga, Pemerintah harus lebih transparan terkait dengan Covid 19. Jangan hanya mengatakan, jumlah terpapar Covid 19 sekian, kemudian zona daerah terpapar Covid 19 terbanyak, akan tetapi harus menjelaskan, bahwa wilayah mana saja yang paling rawan dan paling banyak terpapar Covid 19.
Karena tak dijinkan masuk ke halaman Balai Kota, maka usai membacakan tuntutan mereka, sekitar pukul 12.00 WIT massa remaja masjid dan mahasiswa IAIN ini kemudian membubarkan diri dengan aman dan tertib. (S-51)
Tinggalkan Balasan