AMBON, Siwalimanews – Di tengah persoalan jasa tenaga kesehatan yang belum dibayarkan Rumah Sakit Umum Daerah dr M Haulussy, puluhan miliraan rupiah mengalir masuk ke rekening rumah sakit plat merah itu atas nama direktur pelayanan kesehatan rujukan.

Masuknya uang besar bersumber dari klaim Covid-19 tahun 2021 ke rekening RSUD Haulussy ini, diungkapkan anggota Komisi IV DPRD Provinsi Maluku Hengky Ricardo Pelatta, kepada wartawan di ruang kerjanya, Selasa (11/10).

“Soal jasa Covid-19 bagi nakes ini kan Komisi IV selalu mendorongnya, dan memang sampai saat ini masalah juknis masih menjadi penyebab keberatan tim jasa Covid-19,” ujar Pelatta.

Puluhan miliar klaim Covid-19 tahun 2021 ini telah ditransfer oleh Kementerian Kesehatan dengan rincian tanggal 28 April 2022 terdapat tiga kali transfer, masing-masing sebesar Rp1.258.400, kemudian Rp10.515.740. dan juga sebesar 24.759.878.000 miliar.

Kemudian transfer tanggal 9 Juni tahun 2022 kepada Direktur Pelayanan Kesehatan Rujukan sebesar Rp8.142.908.000 dan tanggal 12 Juni sebesar Rp5.589.034.400 dengan total Rp38.503.595.240.

Baca Juga: Sejumlah Pejabat Esalon II dan III di Bursel Bergeser

“Ini transferan kan sudah masuk dan diperkirakan mencapai Rp38 miliar lebih, maka Direktur Haulussy harus segera bayar hak medis yang sampai dengan hari ini belum terealisasi dengan menggunakan juknis yang lama,” tegas Pelatta.

Menurutnya, uang begitu banyak diterima RSUD Haulussy jangan lagi disimpan, karena berpotensi menjadi deposito ditengah persoalan yang menyebabkan pelayanan kepada masyarakat menjadi menurun.

Politisi Hanura ini pun berharap, ada itikad baik dari Dinas Kesehatan Maluku untuk dapat berkoordinasi dengan Direktur RSUD Haulussy agar segera selesaikan persolaan jasa Covid-19, agar operasional rumah sakit dapat kembali pulih. (S-20)