DOBO, Siwalimanews – Kepolisian Resort Kepulauan Aru menggelar simulasi sistim pengamanan kota dalam rangka pengaman Pemilu serentak di tahun 2024, Selasa (17/10).

Simulasi berlangsungdi ruas jalan Pemda 1, tepatnya di depan kantor bupati dan gedung DPRD itu disaksikan Kapolres Aru AKBP Dwi Bachtiar Rivai, Bupati Aru Johan Gonga, Ketua DPRD Udin Belsegaway serta para komandan kompi baik Brimob, Yonif 734/SNS, serta Pangkalan TNI AL

Kapolres usai simulasi kepada wartawan menjelaskan, sispamkota merupakan rangkaian kegiatan untuk persiapan pengaman pemilu tahun 2023/2024 dan dilaksanakan secara serentak di seluruh Indonesia.

“Untuk Polres Aru kita laksanakan pukul 08.00 WIT mulai persiapan dengan apel gelar dulu dengan pasukan dari TNI. Simulasi Sispamkota tentunya menunjukkan kesiapan kita dalam rangka menyambut pemilu 2023-2024 untuk pengamanannya. Tentunya kita sesuaikan dengan situasi dan kondisi di wilayah kita masing-masing, demikian Polres Aru sendiri,” tandas kapolres.

Untuk kegiatan sispamkota kata kapolres, tentunya Polres Aru senantiasa berkoordinasi dan mohon petunjuk Kapolda apabila dibutuhkan, untuk menambah kekuatan dari Polda maupun TNI.

Baca Juga: Lasqi Gelar Festival Seni Budaya Islam dan Pemilihan Duta Qasidah 2023

Pantauan Siwalimnews, dalam simulasi sispamkota ada sejumlah skenario simulasi, mulai dari patroli Tripatra Gabungan (Polri/TNI/Satpol PP), masa pemungutan suara dan masa penetapan hasil pemungutan suara. Pada skenario ini terjadi aksi konsentrasi masa yang tidak menerima hasil penghitungan yang berunjuk pada aksi demonstrasi hingga terjadinya aksi bom bunuh diri.

Akibat aksi yang sudah tidak terkendali itu, terjadi penambahan personel pengamanan oleh Polres di bantu Brimob dengan menggerakkan patroli lebih intens. Kemudian terjadi lagi konsentrasi masa akibat ada sejumlah orang yang ditahan yang menyebabkan kondisi semakin memanas.

Hingga berujung aksi yang lebih anarkis dengan membakar kantor KPU sehingga terlibat bentrok, hingga polisi berhasil memukul mundur masa dengan menggerakkan kendaraan taktis water canon disertai tembakan gas air mata.

Aksi semakin tidak terkendali, dimana sekelompok orang berhasil menyandera Ketua KPU di sebuah rumah yang dipenuhi bom. Namun, lagi-lagi pasukan khusus dari Brimob berhasil menguasai rumah tersebut dan berhasil melumpuhkan kelompok yang menyandera dan meledakan bom yang dipasang pada rumah tersebut.(S-11)