Polisi Selidiki Bentrok di Liang
AMBON, Siwalimanews – Polresta Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease masih menyelidiki bentrok antar kelompok massa di Negeri Liang, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Malteng. Dua kelompok massa yang bertikai itu yakni warga dari kelompok matahari masuk dan kelompok matahari naik.
Kepada Siwalima Sabtu (1/8), Kasat Reskrim Polresta Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease, AKP Mido J Manik mengatakan, pihaknya sampai sekarang masih menyelidiki bentrok tersebut. Meski demikian, situasi di Negeri Liang sudah kondusif, aman terkendali.
“Kita masih menyelidiki kasus ini. Yang jelas siapapun pelakunya harus bertanggung jawab,” ujar Mido.
Dikatakan, sampai sekarang pihaknya sudah meminta keterangan dari sejumlah saksi, namun untuk pelaku pembakaran dan pengrusakan rumah warga masih diselidikinya.
“Belum diketahui siapa pelaku karena kita masih selidiki, tapi ada sejumlah saksi yang sudah kita periksa,” kata Mido singkat.
Baca Juga: Penyidik Masih Lengkapi Petunjuk BareskrimKapolda Tatap Muka
Pasca bentrok, Kapolda Maluku, Irjen Baharudin Djafar dan para PJU Kodam XVI/ Pattimura, Danrem 151 Binaya Brigjen TNI Arnol A.P. Retiau, Dandim 1504 P. Ambon Letkol Inf. D.C. Souwakil melakukan tatap muka dengan masyarakat Negeri Liang Minggu (2/8).
Hadir penjabat Desa Liang, imam masjid, tokoh pemuda, tokoh masyarakat dan warga Desa Liang. Dihadapan masyarakat Desa Liang, Kapolda mengakatan, selaku TNI dan Polri hadir di Negeri Liang dengan tujuan untuk mengajak masyarakat setempat tak lupa sholat.
“Hal yang sangat luar biasa adalah kita memulai sebuah perjalanan dalam kehidupan kita, harus mulai dari tempat ibadah, kalau kita memulai dari tempat ibadah, kita akan memperoleh hidayah dan jalan keluar yang baik dari Allah SWT,” tandas Kapolda.
Menurutnya, masjid adalah tempat paling mulia di muka bumi, tempat yang mulia ini seharusnya ramai dan dikunjungi para jemaah, akan tetap kenyataannya yang kita temui malah sebaliknya.
“Saya hadir disini bersama rekan-rekan TNI dengan tujuan bertatapan muka langsung dengan bapak, ibu dan keluarga untuk melaksanakan sholat dan kerja bakti di tempat yang mulia ini,” ujarnya.
Usai sambutan, kegiatan dilanjutkan dengan mengelar sholat Azhar berjamaah, kegiatan dilanjutkan dengan kerja bakti bersama TNI-Polri dan masyarakat Desa Liang dan dilanjutkan dengan pemberian santunan berupa sembako kepada pengurus masjid Djami Desa Liang dari Kapolda Maluku beserta Danrem 151/Binaya.
Bentrok
Untuk diketahui, dua kelompok massa yakni matahari masuk dan matahari naik, terlibat aksi saling serang, Jumat (31/7). Bentrokan itu diduga dipicu aksi pengrusakan yang dilakukan orang tak dikenal dari warga matahari masuk, terhadap kendaraan serta sejumlah rumah milik warga matahari naik.
Akibatnya satu angkot ludes terbakar serta lima unit rumah alami kerusakan. Informasi yang dihimpun Siwalima dari sumber di kepolisian menjelaskan, menurut saksi Zaenal Arifin, kejadian berawal sekitar pukul 20.30 WIT, dimana saksi dan keluarga sementara melakukan aktivitas di rumah, tiba-tiba ia dikagetkan dengan suara lemparan batu.
Mendengar hal tersebut, saksi keluar guna memeriksa arah lemparan, namun dirinya dikagetkan dengan dua kelompok massa yang sementara terlibat aksi baku lempar.
Melihat kendaraannya terancam, saksi selanjutnya memindahkan kendaraannya ketempat aman, namun sekelompok massa yang melihat saksi, kembali melakukan pelemparan ke arah saksi.
“Sekalipun mobil dipindahkan, sekelompok pemuda tetap melakukan pelemparan ke arah saksi, karena merasa terancam saksi akhirnya mengamankan diri, sementara mobil angkot miliknya dibakar massa,” jelas sumber tersebut.
Diketahui bentrokan antara dua kelompok pemuda ini sudah sering terjadi, bentrokan terakhir ini diduga dipicu aksi balas dendam lantaran dua pemuda dari matahari masuk dipukuli oleh warga yang diduga berasal dari matahari naik.
“Infomasi yang kita himpun itu bentrok diduga adanya pemukulan kepada pemuda dari kelompok matahari masuk, penyebab pemukulan diduga karena masalah dendam lama yang belum diselesaikan sehingga warga matahari naik melakukan tindakan pemukulan,” ucapnya.
Sekitar pukul 21.30 WIT anggota Polsek Salahutu tiba di TKP untuk mengamankan situasi, namun pada pukul 22.00 WIT terjadi aksi pelemparan batu dari pihak matahari masuk ke arah matahari naik, namun itu tidak berlangsung lama.
“Saat bentrokan lanjutan Polsek Salahutu di backup PRC Polresta yang tiba di lokasi mengeluarkan tembakan gas air mata untuk membubarkan massa,” tandasnya.
Pukul 03.23 WIT situasi dan kondisi di sekitar TKP mulai kondusif, sebagian warga sudah kembali ke rumah, namun sebagian masih berjaga-jaga mengantisipasi aksi susulan dari warga matahari masuk.
Akibat dari kejadian tersebut, 1 unit angkot jurusan Liang-Ambon milik Zaenal Arifin Samual hangus terbakar serta rumah miliknya dirusak massa. Sementara 4 rumah lainnya yang ikut rusak yakni milik Jamurawy Rahalat, Moas Lessy, Nurain Wael dan Ishaka Rehalat. (S-45/S-32)
Tinggalkan Balasan