AMBON, Siwalimanews –  PT PLN Wilayah Maluku dituding terlalu membuang-buang waktu untuk mengurusi persoalan mobil dan kompor listrik ditengah penderitaan masyarakat, terkait dengan keterbatasan jaringan listrik di daerah seribu pulau ini.

Penilaian itu disampaikan anggota Komisi IV DPRD Maluku Andi Munaswir kepada Siwalimanews di Baileo Rakyat Karang Panjang, Rabu (5/10).

Menurutnya, kondisi Maluku saat ini diperhadapkan dengan persoalan listrik yang belum merata di semua kabupaten/kota bukan saja di wilayah terpencil. Dia mencontohkan, di Kabupaten Kepulauan Tanimbar, khususunya Pulau Larat, masyarakat masih mengeluhkan persoalan listrik yang belum 24 jam.

Tak hanya itu, di Kecamatan Seram Utara, sebagai kecamatan tertua di Maluku, persoalan listrik masih menimbulkan keresahan masyarakat, yang mestinya menjadi fokus PLN untuk dituntaskan, bukan sebaliknya mengurusi mobil dan kompor listrik.

“PLN stop dulu bicara soal mobil dan kompor listrik, tuntaskan dulu persoalan listrik. Listrik saja belum 24 jam koq mau dorong mobil dan kompor listrik lagi,” ujarnya.

Baca Juga: Walikota Diminta Kaji Penetapan Trayek Angkot Laha

Menurutnya, letak geografis Provinsi Maluku dengan topologi yang berbukitan tidak cocok ketika kebijakan pemerintah pusat untuk memasifkan pengunaan mobil dan kompor listrik. Ini berbeda dengan daerah-daerah di Pulau Jawa dan Sumatera.

Selain itu, kebijakan mobil dan kompor listrik akan sangat membebani masyarakat di Maluku dengan pendapatan yang cukup rendah, apalagi harganya sangat sulit dijangkau. Untuk itu, PLN diminta menuntaskan persoalan listrik di Maluku guna mendukung program Indonesia terang yang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo.

“Di Indonesia ini kan 98 persen, dua persen itu ada di Maluku, maka dua persen itu yang harus jadi fokus dululah jangan yang lain,” tandasnya. (S-20)