AMBON Siwalimanews – PT PLN dan PT PAL meluncurkan kapal pembangkit listrik modern berdaya 60 mega watt.

Sinergi antara dua BUMN ini menjadi tonggak revolusioner dari pembangunan pembangkit listrik mobile, berupa barge mounted power plant (BMPP), atau pembangkit listrik yang dipasang pada kapal tongkang.

BMPP tahap pertama yang dikembangan PLN melalui anak usahanya PT Indonesia Power, yang bersinergi dengan PT PAL ini diberi nama BMPP Nusantara 1.

Pembangkit mobile berkapasitas 60 MW ini telah selesai dan segera menuju ke Ambon, Maluku ditandai dengan acara delivery to site BMPP Nusantara 1, yang dilaksanaan di dermaga Bandar Barat Divisi Kapal Niaga PT PAL di Surabaya, Jumat (28/1) kemarin.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengaku, khusus di wilayah timur Indonesia, keberadaan MPP tipe barge mounted power plant menjadi solusi untuk memenuhi kebutuhan listrik daerah terpencil.

Baca Juga: Ketua IPPMAP Minta Warga Ory dan Kariuw Hentikan Pertikaian

“Pencanangan program ini dalam rangka memenuhi pasokan listrik dalam waktu yang singkat dan bersifat sementara. Selain itu, hadirnya MPP ini, bakal mendorong reserve margin dan menaikkan rasio elektrifikasi secara cepat, serta memungkinkan untuk dipindahkan ke tempat yang lebih memerlukan, sebut saja seperti pada remote area yang dominan banyak tersebar di wilayah kepulauan Indonesia timur,” ucap Darmawan dalam rilisnya yang diterima redaksi Siwalimanews, Sabtu (29/1)

Di wilayah Ambon kata Darmawan, selama ini mempunyai kebutuhan listrik 63,6 MW. Dengan masuknya BMPP Nusantara 1, maka sistem kelistrikan di wilayah Ambon akan semakin solid, karena sepenuhnya akan dikelola oleh PLN group.

Pembangkit listrik kapal ini berkapasitas 60 MW dan dilengkapi dengan teknologi dual fuel dalam mengakomodir fleksibilitas ketersediaan bahan bakar. Dengan daya yang besar, maka menjadi solusi untuk melistriki area atau wilayah yang mengalami defisit tenaga listrik.

“Kami harapkan BMPP Nusantara 1 dapat beroperasi dengan handal efisien dan tepat waktu, dalam mendukung sistem kelistrikan di wilayah Ambon,” ujar Darmawan.

Ia menargetkan, proyek bernilai investasi Rp 997 miliar ini bakal beroperasi secara komersil pada Maret 2022.

Kedepan, PLN tidak hanya berhenti sampai disini. PLN bersama PT PAL juga akan melanjutkan perakitan BMPP ini untuk unit ke dua dan ketiga dengan total kapasitas 150 MW.

“Berikutnya akan berlanjut dengan BMPP Nusantara 2 dan BMPP Nusantara 3 dengan total kapasitas 150 MW. Operasional dan maintanance pun sepenuhnya dilaksanakan oleh PT Indonesia Power, sehingga tidak ada lagi ketergantungan pasokan listrik dari pihak luar,” ujar Darmawan.

Darmawan mengapresiasi sinergi yang dilakukan bersama PT PAL. Bentuk sinergi ini menjadikan produk yang efisien dan bermanfaat bagi masyarakat. (S-51)