DOBO, Siwalimanews – Puluhan petuga dilatih untuk melakukan pendataan awal program registrasi sosial ekonomi yang dilaksanakan oleh Badan Pusat Statistik Kabupaten Kepulauan Aru.

Pelatihan ini dibuka secara resmi oleh Wakil Bupati Aru, Muin Sogalrey itu berlangsung, di aula Hotel New Grand Aru Dobo, Kamis (29/9).

Dalam sambutannya, Sogalrey mengatakan sejak tahun 2020-2021 pemerintah masih diperhadapkan pada pandemi Covid-19. Perekonomian mengalami kontraksi, pengangguran terbuka dan angka kemiskinan mengalami peningkatan.

“Kita optimis bersama bahwa dampak ini kemungkinan akan menurun pada tahun 2022,” kata Sogalrey.

Ia mengaku tantangan tahun 2022 bukan hanya transisi, adaptasi pemulihan ekonomi pasca pandemi, tetapi juga dampak kondisi global yang berpangaruh pada peningkatan harga komoditas.

Baca Juga: Pangdam Dampingi Kunker Presiden di Malut

Saat kondisi seperti ini, menurutnya data menjadi faktor terpenting dalam pelaksanaan program perlindungan sosial.

“Salah satu aspek yang harus dibenahi yakni akurasi data penerima program perlindungan sosial guna memastikan efektifitas dari program perlindungan sosial,” jelasnya.

Oleh karena itu, pemerintah melalui Kementerian PPN/Bappenas mengusung strategi untuk menata program penanggulangan kemiskinan melalui program transformasi data menuju registrasi sosial ekonomi.

“Dengan melakukan perbaikan data dan pengembangan sistem pendataan sosial ekonomi terintegrasi 100 persen penduduk diharapkan mampu memutakhirkan data sosial ekonomi seluruh penduduk sehingga dapat menangkap dinamika perubahan kesejahteraan masyarakat,” ungkapnya.

Olehnya itu dengan diterjun­kan­nya petugas ke lapangan nanti, data yang dihasilkan nantinya dapat digunakan sebagai data rujukan untuk integrasi program perlindungan sosial dan juga pemberdayaan ekonomi.

Sementara itu, kepala BPS Aru, Corneles Bulohlabna, mengatakan tujuan pelatihan ini untuk menyamakan persepsi petugas terhadap pemahaman konsep, definisi operasional dan manajemen lapangan pendataan awal Regsosek 2022,

“Kami berharap petugas dapat melakukan pendataan dengan baik dan benar,” pintanya.

Untuk itu bagi peserta pelatihan diharapkan mengikuti dengan baik dan serius guna menghasilkan data yang akurat.

“Saya jamin apa yang nantinya BPS Kepulauan Aru hasilkan dari pendataan ini kebijakan-kebijakan yang nantinya diambil tepat sasaran kepada saudara-saudara kita yang betul-betul membu­tuhkan,” ungkapnya. (S-11)