AMBON, Siwalimanews – PT Pertamina menuding kelangkaan minyak tanah di Kota Ambon dan beberapa daerah sekitarnya karena masyarakat membeli secara berlebihan.

Justru sebaliknya masyarakat sulit mendapatkan mitan ditingkat pengecer, saking susahnya, kesempatan ini dimanfaatkan oleh pengecer menjual diatas harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah diangka Rp3.200/liter.

Staf Pertamina Patra Niaga Ambon Wahyu kepada wartawan usai rapat koordinasi bersama Komisi II DPRD Kota Ambon, Senin (12/9) bahkan menjamin stok mitan subsidi yang disiapkan oleh PT Pertamina untuk dikonsumsi masyarakat bisa bertahan hingga Desember.

“Stok cukup hingga 97 hari ke depan, sebenarnya kelangkaan karena pembelian di level konsumen itu terlalu berlebihan, sehingga terjadi kekosongan dibeberapa tempat. Kita berterima kasih juga karena pemkot telah menerbitkan surat edaran tentang batas pembelian maksimal,” ujarnya.

Ia berharap, warga kota dapat menaati surat edaran pemkot tersebut serta menghimbau agar masyarakat dapat melaporkan jika ada temuan penyalahgunaan dalam penyaluran mitan dimana saja agar dapat ditindaklanjuti oleh Pertamina.

Baca Juga: Kendaraan Plat Merah Dibiarkan Terlantar

“Kalau ada temuan agar dilaporkan, karena akan diberikan sanksi, baik pangkalan maupun agen yang melakukan pelanggaran,” janjinya.

Sementara itu, Ketua Komisi II DPRD Kota Ambon Christianto Laturiuw mengatakan, telah terjadi pemutusan hubungan usaha (PHU) terhadap beberapa pangkalan yang kedapatan melakukan penimbunan.

“Hal itu agar stok mitan ini tetap aman dan kecil kemungkinan terjadi penimbunan, oleh agen maupun pangkalan-pangkalan,” ucapnya.

Minta Disperindag

Diberitakan sebelumnya, mengingkapi kelangkaan BBM jenis minyak tanah yang terjadi kurang lebih satu bulan DPRD Maluku ikut menyoroti.

Wakil Ketua DPRD Aziz Sangkala meminta Dinas Perindag Maluku tidak berpangku tangan dan tinggal diam namun bersama-sama Pertamina memastikan stok kebutuhan vital wong cilik ini terpenuhi.

“Saya sangat berharap, Disperindag dan Dinas ESDM Provinsi Maluku dapat membangun koordinasi dengan pihak Pertamina untuk memastikan kebutuhan masyarakat akan mitan bisa terpenuhi,” ujar Sangkala kepada wartawan di ruang kerjanya, Jumat (2/9).

Menurutnya, apapun permasalahannya dinas terkait bersama Pertamina berkewajiban memberi informasi kepada masyarakat, jangan sampai stoknya aman namun ulah nakal spekulan yang sengaja menimbun.

“Seiring dengan isu baiknya harga BBM, pasti saya banyak yang mengambil keuntungan sehingga mitan tidak bisa sampai ke masyarakat,” jelas politisi PKS tersebut.

Dalam artian kata Sangkala, jalur distribusinya tersedia namun terpotong sehingga masyarakat kecil yang harusnya menerima jatah mitan tidak bisa mendapatkan mitan.(S-25)