AMBON, Siwalimanews – Guna meningkatkan dan memaksimalkan pelayanan kepada masyarakat, terutama penyandang disabilitas, maka Polda Maluku membekali para personelnya dengan kemampuan bahasa Isyarat.

Pembekalan tersebut dikemas dalam pelatihan bahasa isyarat penyandang disabilitas bagi personel Polda Maluku dan polres jajaran yang dilaksanakan di ruang rapat utama Mapolda Maluku, Rabu (2/11).

“Saya berikan apresiasi dan penghargaan yang setinggi tingginya kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, serta Para Komunitas Tuli Provinsi Maluku yang telah mendukung kegiatan pelatihan bahasa isyarat disabilitas bagi personel di Polda Maluku,” ucap Kapolda Maluku Irjen Lotharia Latif dalam sambutannya saat membuka pelatyihan tersebut.

Pelatihan bahasa isyarat disabilitas yang dilaksanakan ini kata Kapolda, merupakan bentuk dari peningkatan pelayanan Polri sebagai pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat, khususnya di wilayah Maluku.

“Dengan adanya pelatihan ini, Polri semakin meningkatkan pelayanan kepada seluruh lapisan masyarakat secara adil, sehingga kita membutuhkan peningkatan kemampuan dalam berkomunkasi khususnya bagi penyandang disabilitas,” tutur kapolda.

Baca Juga: Berkas Tersangka Persetubuhan Anak Masih Diteliti Jaksa

Kepada para peserta yang merupakan gabungan personel Polda Maluku dan Polres jajaran, kapolda meminta, agar dapat mengikuti pelatihan dengan serius, serta memanfaatkan kegiatan ini dengan sebaik-baiknya.

Didepan para peserta pelatihan, kapolda juga menekankan beberapa hal yang perlu menjadi atensi bagi peserta pelatihan, diantaranya mengikuti kegiatan tersebut dengan sungguh-sungguh dan tanggung jawab, meminta para peserta untuk serius dan harus benar-benar mengikuti pelatihan dengan baik, sebab pelatihan tersebut dapat meningkatkan kemampuan anggota Polri dalam pelayanan publik terutama kepada kaum difabel.

Para peserta juga diminta untuk terus meningkatkan kreativitas dan inovatif dalam berpikir maupun bertindak, sehingga tantangan tugas dapat dihadapi dengan baik dan mencapai hasil yang maksimal.

“Bekerja sama dalam tim secara kolaboratif, humanis dan jauhkan sikap ego sektoral yang akan menghambat patihan ini,” pinta kapolda.

Untuk diketahui pelatihan ini akan dilaksanakan selama 3 hari, yang diikuti 30 personel yang berasal dari satker Polda Maluku dan Polres jajaran.(S-10)