AMBON, Siwalimanews – Tahun Baru Imlek 2574 warga Tionghoa, yang berlangsung di Audiotorium Unpatti Ambon, Minggu (23/1) malam, berlangsung meriah.

Perayaan Imlek Tahun 2023 de­ngan tema “Bersama Kita Menjaga Kedamaian dan Bersatu Memper­tahankan Rasa Persaudaraan” itu diketuai Junus Kwelju.

Gubernur Maluku, Murad Ismail dalam sambutan­nya yang dibacakan Sek­retaris Daerah, Sadli Ie mengakui, kontribusi be­sar warga Tionghoa di Ambon dan Maluku se­cara keseluruhan, dalam mem­bantu Pemerintah turut mensejahterakan masya­ra­kat Maluku.

Gubernur memberikan apresi­asi kepada seluruh warga masya­ra­kat keturunan Tionghoa atas du­kungannya terhadap tugas-tugas Pemerintah Daerah, dalam upaya mewujudkan peningkatan kese­jah­teraan masyarakat di Maluku.

“Kita ketahui hampir sebagian besar masyarakat keturunan Ti­ong­hoa bergerak dalam sektor ekonomi, yang mana ini telah me­nggerakkan perekonomian dae­rah. Oleh karena itu, saya meng­ajak untuk menjaga sistem per­ekonomian daerah, apalagi dite­ngah tantangan dan ancaman resesi global serta perhelatan Ta­hun politik menjelang Pemilu 2024 mendatang. Untuk itu, hindari per­selisihan dan pererat hubungan si­laturahmi antar sesama,” pintanya.

Baca Juga: Puluhan Rumah di MBD Terendam Banjir

Dia mengatakan, perayaan Imlek bukan hanya menjadi milik masya­rakat keturunan Tionghoa, tetapi telah membaur menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Indonesia, termasuk masyarakat Maluku. Untuk itu, perayaan yang telah menjadi tradisi dan warisan bu­daya leluhur ini, harus terus dijaga dan dilestarikan.

“Ini sebagai bukti pengakuan, bahwa tradisi masyarakat Tiong­hoa telah membaur dan menjadi tradisi masyarakat Indonesia. Dengan itu, esensi dasar dari perayaan Tahun Baru Imlek ini, sesungguhnya merupakan wujud kesadaran warga masyarakat ke­turunan Tionghoa, untuk mengu­cap syukur dan berterima kasih ke­pada Tuhan atas rezeki, kesuk­sesan dan keberhasilan yang telah dicapai pada Tahun sebelumnya.

Ini juga sebagai wahana untuk melakukan refleksi, evaluasi dan transformasi diri menuju manusia yang bijaksana, serta memiliki kepekaan sosial dalam mening­katkan kerukunan antar umat beragama

“Kebersamaan yang terjalin di antara warga keturunan Tionghoa dengan berbagai elemen anak bangsa, telah menjadi bukti se­makin kokohnya kesadaran ber­sama untuk saling menghormati dan menerima perbedaan yang ada, sebagai wujud membangun kehidupan masyarakat yang multi­kultural secara aman dan damai, saling menghargai satu dengan yang lain serta menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan,”ujarnya.

Sementara itu, Ketua Badan Pengurus Yayasan Simpati Ambon, Edison Patty juga menuturkan, bahwa sebelum tiba pada puncak perayaan Imlek ini, pihaknya telah menggelar sejumlah kegiatan sosial diantaranya, jalan sehat, pemeriksaan kesehatan gratis, donor darah, serta penyerahan bantuan sosial lainnya bagi warga di Kota Ambon.

“Dimasa pandemi, kami juga membagikan paket susu dengan menggandeng pelaku usaha susu ternama dan juga pihak Korem, ke hampir seluruh desa/negeri, ge­reja dan masjid, pantai asuhan dan lokasi lainnya di Pulau Ambon. Kami juga memberikan bantuan beras bagi warga kota ini, dida­lamnya tukang becak, tukang sapu jalan, dan juga mahasiswa/i, lewat universitas masing-masing,” tu­turnya.

Selain itu, pihaknya juga beker­jasama dengan Dinas Kesehatan Kota Ambon, melaksanakan vaksi­nasi bagi lansia di Kota Ambon, serta melakukan aksi sosial lainnya.

Sehubungan dengan tema yang diusung dalam perayaan Imlek tahun ini, Patty mengatakan, itu bukan sekedar slogan semata te­tapi itu merupakan sebuah hara­pan dalam mewujudkan keda­maian di bumi raja-raja Maluku.

Dia juga mengingatkan, jelang momen politik 2024 tentu akan ada banyak perbedaan. namun, hal itu jangan kemudian menjadi perpe­cahan antar sesama, yang telah terbangun selama ini.

“Untuk itu, lewat tema ini mesti kita jaga kedamaian di bumi raja-raja Maluku dengan rasa per­saudaraan,”ujarnya.

Acara bernuansa megah de­ngan dekorasi merah itu, turut dihadiri sejumlah Forkopimda Provinsi Ma­luku dan juga Kota Ambon, dian­taranya  Kapolda Maluku, Irjen Lot­haria Latief, Danlanud Pattimura Kolonel Pnb. Tiopan Hutapea, Rek­tor Unpatti Ambon, M J Saptenno, Rektor IAKN Ambon, Yance Z Ru­mahuru, Kakanwil Kemenag Ma­luku, H Yamin, Pj. Wali Kota Ambon, Boedewin Wattimena, Ketua TP-PKK Maluku, Widya Pratiwi Murad dan undangan lainnya serta ribuan warga Tionghoa. (S-25)