AMBON, Siwalimanews – Komisi Penyiaran Indonesia memastikan dari data KPI ada 32 lembaga penyiaran di Maluku, baik radio dan televisi, 80 persennya berada di Maluku, siaranya masih analog.

Siaran televisi harus beralih dari siaran analog ke digital atau analog switch off. Hal ini karena siaran digital bisa antisipasi daya jangkau sesuai kontur wilayah demografi di Maluku dan Kota Ambon.

“KPI dalam mendukung program Aso dan mendesak pemerintah agar pelaksanaan Aso dilakukan seren­tak,” kata Wakil Ketua KPI Pusat Muhamad Reza ketika melakukan pertemuan dengan Komisioner KPID Maluku dan Penjabat Walikota Ambon Bodewin Wattimena di ruang rapat Vlissingen, Rabu (24/5).

Dalam kesempatan itu juga KPI menyinggung terkait dengan pen­dis­tribusian set top box oleh Ke­mekominfo kepada masyarakat.

“Dalam implementasinya masih ada banyak permasalahan terutama soal data penerima. Yang telah kami cek banyak, yang masih keliru termasuk di Maluku,” katanya.

Baca Juga: LDM Demo Desak Polda Tangkap Mafia Gunung Botak

KPI Pusat lanjutnya meminta dukungan pemkot untuk suksesnya program Aso termasuk di ambon.

“Kami dalam rakornas yang di­lakukan 10-13 Agustus menda­tang mendesak pemerintah untuk secara serentak melaksanakan ASO,” ucapnya.

Senada, Ketua Komisioner KPID Maluku Mutiara Dara Utama menye­butkan di Maluku, baru dua siaran televisi yang sudah beralih ke digital.

“Baru TVRI dan Kompas TV yang sudah beralih ke siaran digital, se­dangkan TV lainnya masih analog. Hal ini menyebabkan TVRI dan Kom­pas TV daya jangkau siaraNnya terbatas,” Mutiara.

Persoalan lain yang ditemukan KPID Maluku pendistribusian STB ke masyarakat ternyata tidak tepat sasaran.

Ditempat yang sama Penjabat Walikota Ambon menyatakan pem­kot akan berupaya agar Aso dapat diwujudkan di Ambon.

“Saya akan terus mengawal ke­bijakan ini dengan mempersiapkan apa yang menjadi kewenangan dae­rah. Aso mestinya dapat diwujud­kan,” janji walikota.

Walikota juga menandaskan program Aso ini menjadi tanggung jawab bersama pemkot dan lembaga penyiaran sehingga pihaknya tidak akan lepas tangan agar Aso dapat terwujud di Kota Ambon. “Apa yang bisa kita lakukan sesuai kewe­nangan pasti kita lakukan, sehingga kita dapat beralih dari siaran analog ke digital,” tandasnya.(Mg-1)