MALUKU merupakan salah satu provinsi di Indonesia dengan potensi sumber daya yang sangat besar seperti ikan dan rempah – rempah. Akan tetapi walaupun dengan kekayaan alam yang begitu luas perekonomian Maluku bisa dibilang sangatlah terpuruk.

Dilansir dari Badan Pusat Statistika pada tahun 2020, PDRB Provinsi Maluku  hanya sebesar 46 Triliun dan menempati posisi 32 dari 34 provinsi yang ada di  Indonesia.

Padahal jika dilihat, Maluku sangatlah kaya akan sumber daya alam yang bisa dijadikan sebagai pendorong naiknya ekonomi di provinsi ini. Salah satu dari sumber daya alam tersebut adalah Migas.

Anggota DPR RI dapil Maluku Fraksi Gerindra, Hendrik Lewerissa mendesak Pemerintah Pusat mempercepat pengelolaan blok migas di Maluku. Jika beberapa waktu lalu SKK Migas mengumumkan kepada khalayak umum telah ditemukan beberapa cadangan migas dan gas baru di Indonesia.

Salah satu lokasi yang menjadi cadangan migas yang ditentukan SKK Migas terdapat di Pulau Seram

Baca Juga: Keseriusan Jaksa Tuntaskan Korupsi SPPD Fiktif

Beberapa waktu lalu SKK migas baru saja mengumumkan kepada khalayak di negeri ini bahwa telah ditemukan cadangan migas dipulau Seram dan sangat besar selain temuan di Papua.

Cadangan Migas ini diharapkan akan menambah kapasitas produksi di Indonesia karena Indonesia masih membutuhkan butuh 1.7 juta barel perhari, 660 minyak dan 1.1 gas per hari.

Sebagai wakil rakyat asal Maluku, terus mendorong agar ladang migas di Maluku tersebut dikelola langsung BUMN.

Jangan lagi blok-blok migas di Maluku diserahkan pengelolaannya kepada konsorsium asing seperti yang terjadi di blok Masela yang belum beroperasi hingga saat ini.

Olehnya, dengan adanya ladang migas yang berada di daratan maka  didorong agar dalam waktu dekat segera dikelola BUMN sehingga mendatangkan manfaat bagi masyarakat Maluku.

Apalagi, biaya produksi minyak dan gas yang berada didaratan tidak terlalu mahal jika dibandingkan dengan migas di wilayah laut.

Jika dilihat kondisi geologi, Provinsi Maluku terletak pada pertemuan tiga lempeng besar yaitu Lempeng Eurasia, pasifik, dan Australia. Tentu saja dengan adanya pertemuan lempeng tersebut menyebabkan adanya struktur – struktur geologi, salah satunya adalah cekungan. Dan Maluku juga terdari dari banyak sekali jenis karang dan koral yang jika mati dan terakumulasi maka bisa menjadi reservoir migas yang baik.

Maluku memiliki beberapa sumber daya migas yang baik yaitu cekungan  hidrokarbon di bula juga blok masela yang sudah sangat terkenal. Blok masela merupakan sebuah kilang gas alam yang sangat besar dan terdapat  di kabupaten Maluku barat daya. Blok masala diperkirakan merupakan cadangan gas  alam terbesar yang ada di dunia dan tentu saja sangat menguntungkan jika dikelolah  dengan baik. Menurut SKK Migas produksi Blok Masela berada di kisaran US$  65/barel. Maka, harga LNG berkisar US$ 7,4 mmbtu dan gas pipa US$ 6 per mmbtu.

Dengan harga tersebut, pemerintah kira – kira akan menerima sekitar US$ 39 miliar  atau setara Rp 542,49 triliun jika blok marsela berjalan lancer pada 2027 sampai 2055.

Dan juga untuk Maluku berhak atas hak partisipasi 10% Blok Masela akan menerima  sekitar US$ US$ 3,8 miliar selama blok masela tersebut berproduksi. Tentu saja dengan  anggka itu bukan tidak mungkin Maluku akan menuju kejayaannya dengan produksi  gas sebanyak itu

Walau memang sangat menjanjikan akan tetapi hal tersebut tidaklah gampang untuk dapat diraih. Ada banyak faktor yang mempengaruhi kesuksesan hal – hal di atas.

Seperti cekungan hidrokarbon yang perlu diperluas lagi eksplorasinya agar lebih meyakinkan investor untuk datang dan menggebor di daerah tersebut lebih lanjut.

Begitu pun dengan blok masala yang sampai sekarang tidaklah jelas kemana arahnya. Banyak hal yang menggangu jalannya pembangunan blok masela seperti turunnya harga gas dunia, pendemi covid-19, hengkangnya investor, juga kendala pencemaran lingkungan yang harus diatasi. Intinya adalah Maluku memiliki sumberdaya alam berupa migaas yang sangat berpotensi untuk membawa Maluku jaya kembali. Walau tentu saja tidak akan mudah tetapi harga didapatkan akan sangatlah sepadan. (*)