Penjabat Bupati SBT Ingin Rombak Birokrasi Bau Politik
AMBON, Siwalimanews – Baru saja melaksanakan tugas sebagai penjabat Bupati Seram Bagian Timur, Hadi Sulaiman sudah ingin merombak birokrasi.
Hadi diingatkan bersikap netral dan tidak masuk dalam arena politik menjelang pilkada. Keinginannya untuk merombak birokrasi berbau politik.
Wakil Ketua Bidang Perempuan DPD I Golkar Maluku, Vonny Litamuhuputty menilai, terlalu dini membongkar birokrasi pemerintahan yang telah dibangun oleh Mukti Keliobas. Kendati perombakan birokrasi itu merupakan kewenangan penjabat, namun harus dilakukan sesuai aturan yang berlaku.
Ia menilai, perombakan birokrasi yang diwacanakan oleh penjabat bupati, adalah salah satu bentuk kepentingan politik semata.
“Saya pertanyakan ada apa sehingga harus rombak birokrasi, kan baru sehari dilantik. Perombakan harus berdasarkan aturan,” tandas Vonny, kepada Siwalima, Selasa (29/9).
Baca Juga: Penjabat Bupati tak Punya Kewenangan Rombak BirokrasiVonny yang juga Ketua Kesatuan Perempuan Partai Golkar (KPPG) Maluku ini mengatakan, ada tugas penting yang harus dilakukan oleh seorang penjabat yakni, mengawal pengendalian dari penyebaran Covid-19.
Selain itu, memastikan pilkada berjalan aman dan kondusif serta merangkul seluruh elemen masyarakat dan stakeholder untuk mengawal pilkada sehingga tidak terjadi hal yang tidak diinginkan. Hal ini yang seharusnya menjadi pertimbangan penting untuk dilaksanakan. Bukan secepatnya merombak birokrasi.
Perombakan birokrasi, lanjut Vonny diduga ada kepentingan politik, dan jika ASN tidak netral, maka ini sangat berbahaya dalam proses pilkada itu.
“Saya tidak ingin menuding. Tetapi saya lihat wacana untuk rombak birokrasi jangan karena kepentingan tertentu, tetapi harus sesuai aturan. Karena penjabat baru dilantik. Ia harus menghimbau ASN untuk netral, ini yang penting. Jangan rombak birokrasi. Apa yang salah dengan birokrasi disana,” tanya dia.
Ia juga meminta penjabat bupati menjaga netralitas ASN dan tidak boleh ada intimidasi ke ASN untuk mendukung calon tertentu.
“Sebagai penjabat harus menghimbau agar tidak boleh ada intimidasi-intimidasi ke ASN tapi sebaliknya harus mendukung KPU dan Bawaslu agar semua proses pilkada berjalan lancar,” ujarnya.
Sebagai kader Golkar, Vonny yakin kalaupun perombakan birokrasi terjadi di SBT, Golkar yang mengusung Mukti Keliobas dan Idrus Rumalutur tetap memenangkan politik.
“Saya yakin kalau rombak birokrasi dan aturan memberikan kewenangan, tetapi Golkar tetap menang di sana,” tegasnya.
Ia berharap, pada tiga kabupaten lainnya di Maluku yang akan menyelenggarakan pilkada penjabat bupatinya tetap menjaga netralitas.
Sementara Ketua DPD II Partai Golkar Seram Bagian Timur Agil Rumakat meminta Penjabat Bupati Hadi Sulaiman untuk mempertimbangkan wacana perombakan birokrasi yang telah digembar-gemborkan ke publik.
Ia menilai, sah-sah saja jika penjabat melakukan penyegaran birokrasi di lingkup Pemkab SBT. Namun jika benar perombakan dilakukan, maka harus dilakukan sesuai dengan mekanisme yang tertuang dalam perundang-undangan.
“Jika nantinya perombakan benar dilakukan, maka harus sesuai dengan mekanisme, apalagi Kabupaten SBT saat ini sementara memasuki proses pilkada,” ujar Rumakat kepada Siwalima di Bula.
Rumakat yang juga Wakil Ketua DPRD SBT ini menegaskan, perlu ada pertimbangan yang matang, karena meski dikatakan netral dalam pilkada, namun dipastikan akan ada penilaian bersayap.
Penilaian bersayap ini, akan muncul karena SBT saat ini dalam suasana pilkada. Untuk itu, meski perombakan ini dilakukan berdasarkan kebutuhan kepegawaian, akan tetapi pertimbangan politik juga harus dipikirkan dengan matang.
“Saya tidak melihat dari sisi apapun, yang pasti seorang penjabat harus laksanakan tugas sebagaimana mestinya, agar bisa berikan rasa nyaman dan kesejukan kepada birokrasi yang ada,” tandasnya.
Janji Rombak
Penjabat Bupati SBT Hadi Sulaiman menegaskan, untuk lebih meningkatkan pelayanan kepada masyarakat serta penyelenggaraan pemerintahan yang lebih efektif, maka akan dilakukan perombakan birokrasi.
Perombakan birokrasi juga akan dilihat dari sisi manajemen kepegawaian yang berbasis pada kebutuhan birokrasi.
“Nanti dilihat berdasarkan kebutuhan kepegawaian di daerah, namun ada kemungkinan terjadi perombakan birokrasi. Perombakan Birokrasi merupakan kewenangan saya, jika dilihat berdasarkan kewenangan yang ada,” tandas Hadi kepada Siwalima, usai menghadiri rapat paripurna di Gedung DPRD SBT, Selasa (29/9).
Menurutnya, perombakan birokrasi yang akan dilakukannya ini, murni demi peningkatan penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan kepada masyarakat.
Apalagi, catatan saran dan pendapat yang telah disampaikan setiap fraksi di DPRD pada saat paripurna penyampaian kata akhir fraksi, disitu telah menjadi catatan tentang pimpinan OPD yang masih malas dan tidak efektif dalam menyelenggakan pemerintahan.
“Tadi di rapat paripurna sudah ada catatan saran dan pendapat, dimana ada Pimpinan OPD yang malas dan tidak efektif dalam melaksanakan penyelenggaraan pemerintahan, sehingga penyegaran birokrasi perlu dilakukan,” ujarnya.
Namun, sebelum dilakukan perombakan, dirinya terlebih dahulu akan berkonsultasi dengan Gubernur Maluku Murad Ismail serta Kementerian Dalam Negeri untuk minta persetujuan.
“Nantinya saya akan berkoordinasi dengan Kemendagri untuk minta persetujuan serta melakukan koordinasi juga dengan gubernur,” tutupnya. (S-47/S-19)
Tinggalkan Balasan