AMBON, Siwalimanews – Peduli terhadap sesama, itulah yang dilakoni Yayasan Ina Ama Gereja Protestan Maluku saat memberikan bantuan sembako kepada warga Kariu yang mengungsi ke Kota Ambon.

Sebanyak 52 KK warga Kariu yang  menempati wilayah Passo, Kecamatan Baguala dan Kuda­mati, Batu Gantung dan sekitarnya di Kecamatan Nusani­we Kota Ambon, disambangi peng­urus Yayasan Ina Ama GPM, Sabtu (5/3).

Ketua Yayasan Ina Ama GPM, Piet Saimima di sela-sela memberikan bantuan sembako mengatakan, aksi yang dilakukan pihaknya merupakan bagian dari rasa kepedulian terha­dap sesama. Yayasan Ina Ama GPM sebelumya melakukan hal yang sama beberapa waktu lalu di Kariu.

“Yang kita lakukan itu merupakan bagian dari apa yang sudah kita lakukan beberapa waktu yang lalu di Desa Aboru tempat di mana warga Kariu itu mengungsi. Jadi untuk aksi kali ini, beberapa waktu yang lalu itu kami mendapatkan perintah dari MPH Sinode, untuk Yayasan Ina Ama kembali mendata pengungsi Kariu yang sudah masuk ke Kota Ambon. Dari data yang kita dapatkan, terdapat sebanyak 52 KK yang ada di Ambon,” kata Saimima.

Dijelaskan, pemberian bantuan sembako tersebut  dilaksanakan di dua titik yakni 29 KK  penyerahannya di Gereja Kasih Karunia jemaat Passo Utara dana 23 KK penyerahan berlangsung di Gereja Eden Kudamati.

Baca Juga: Waspada Hujan Lebat  Ancam Wilayah Maluku

Saimima pada kesempatan itu tidak sendiri, melainkan didamping pengurus yayasan dan MPH Sinode GPM. Wakil Ketua MPH Sinode GPM, Pendeta IH Hetharie pada kesempatan tersebut mengatakan, bantuan kepada warga Kariu di Aboru itu datang dari berbagai pihak tidak hanya GPM tapi dari berbagai dedominasi gereja.

Ini membuktikan kalau masalah kemanusiaan itu menjadi tanggung jawab bersama sesama umat manusia di mana saja berada. “Berbicara soal kemanusiaan itu dia menembusi semua batas. Jadi ternyata Yayasan Ina Ima mendapat informasi ada sebagian warga Kariu yang mengungsi ke Ambon tidak terdeteksi. Sehingga GPM melalui Yayasan Ina Ama untuk membantu masyarakat Kariu yang ada di Ambon. Ini bukan pertama dan terakhir, tapi kita akan mencoba untuk melakukannya dengan pihak-pihak lain untuk selalu melihat kondisi warga Kariu dan lainnya.

“29 KK sebelumnya kita serahkan bantuan kepada mereka di Gereja Kasih Karunia Jemaat Passo Utara. Satu hal yang beta mau bilang bahwa tantangan hidup ini terus akan kita hadapi. Namun yang harus kita yakin dan percaya bahwa Tuhan Yesus selalu dan tidak akan pernah meninggalkan kita, Tuhan Yesus akan selalu menyertai kita sampai selama-lamanya,” tandas Hatharie. (S-07)