AMBON, Siwalimanews – Pembangunan sejumlah rua­ngan di RS Haulussy kini terhenti akibat tidak ada anggaran bahkan terancam terbengkalai.

Bangunan tersebut diantaranya lima ruangan kamar operasi (OK), ruangan Intensive Care Unit (ICU) dan ruangan Intensive Coronary Care Unit (ICCU) yang dibangun de­ngan Dana Alokasi Khusus (DAK) kesehatan tahun 2020, namun terhenti lantaran anggaran tidak cukup.

“Untuk menyelesaikan sisa dari lima ruangan OK, Intensive Care Unit ICU dan Intensive Coronary Care Unit (ICCU) yang dikerjakan dengan DAK 2020 memang mem­butuhkan suport pemda, kalau tidak maka nanti lihat saja ba­gaimana kondisi bangunnya kedepan,”  jelas anggota Komisi IV DPRD Provinsi Maluku, Elviana Pattiasina kepada wartawan di Ambon, pekan kemarin.

Menurutnya, bangunan yang sudah ada tidak mungkin dibiarkan begitu saja tetapi harus ada suport dari Pemerintah Provinsi Maluku untuk menyelesaikan dengan jalan, menambah anggaran APBD guna menyelesaikan struktur bangunan sehingga dapat melengkapi rumah sakit pusat rujukan Maluku ini.

Pattiasina mengatakan, untuk merampungkan seluruh bangunan tersebut maka sesuai penjelasan Direktur RS Haulussy, Nazaruddin ternyata membutuh­kan anggaran sebesar delapan miliar rupiah lebih.

Baca Juga: Wahyudi Lanjutin Program Gunawan Sumarsono

“Saya sudah minta pimpinan DPRD dan komisi untuk memperjuangkan kebijakan anggaran yang menjadi kebutuhan dana dari RS Haulussy sebagai rumah sakit pusat rujukan untuk melengkapi, sebab kalau tidak kita yang akan rugi,” ucap Pattiasina.

Tak hanya itu, RS Haulussy juga membutuhkan anggaran sebesar 2.2 miliar rupiah guna penambahan daya dan instalasi genset yang telah dimiliki, tetapi belum dapat dijalankan hingga saat ini.

“Genset sudah ada dan masih baru tapi membutuhkan anggaran juga sebesar 2.2 miliar ini juga menjadi tanggung jawab kita bersama,” tegas Pattiasina.

Politisi Demokrat ini berharap adanya dukungan pemerintah daerah sehingga semua fasilitas rumah sakit ini dapat dioperasioanal guna menambah pendapat bagi rumah sakit, mengingat masih ada hutang yang harus dituntaskan. (S-20)